KABAR WONOSOBO - Knalpot menjadi salah satu bagian dari kendaraan yang paling sering mengalami masalah.
Knalpot yang memiliki suara berisik bahkan tidak enak didengar bisa mengganggu pengguna jalan lainnya.
Kerusakan terjadi pada knalpot sering terjadi salah satunya karena knalpot dimodifikasi atau dibobok.
Baca Juga: Kejar Target! 2023 Pemerintah Gelontorkan Subsidi Rp6,5 Juta untuk Satu Unit Sepeda Motor Listrik
Selain karena ‘kekreatifan’ penggunanya, masalah knalpot bisa terjadi karena adanya kebocoran knalpot.
Knalpot bocor bisa menyebabkan pembuangan gas sisa pembakaran tidak sempurna dan performa mesin menurun.
Berikut Kabar Wonosobo rangkum tips berisi tiga cara mengatasi knalpot bocor yang disadur dari berbagai sumber:
Baca Juga: Diam-Diam Polytron Jajal Pasar Motor Listrik, Cek Harga dan Spesifikasinya
- Menggunakan Lem Besi
Cara mengatasi knalpot bocor yang pertama adalah bisa menggunakan lem besi, karena lem besi sangat multifungsi.
Selain menjadi cara yang paling mudah, lem besi juga bisa didapatkan dengan mudah seperti di toko material.
Untuk mengatasi kebocoran, oleskan lem tersebut ke bagian permukaan knalpot yang mengalami kebocoran. Oles satu hingga tiga lapis agar lebih paten.
Baca Juga: QJ Motor Immortal 150, Skuter Matic Retro Bermesin Besar Saingan Berat Honda Scoopy
- Las Karbit
Cara mengatasi yang satu ini tidak terlalu mudah karena pemilik motor harus pergi ke bengkel las untuk memperbaikinya.
Selain itu jangan salah pilih bengkel. Pergilah ke bengkel las karbit bukan bengkel las listrik.
- Mengganti Paking Knalpot
Jika dirasa menambal knalpot itu kurang efektif, maka opsi terakhirnya adalah dengan melakukan penggantian paking knalpot.
Baca Juga: Spesifikasi QJ Motor Immortal 150 cc, Saingan Berat Honda Scoopy dengan Mesin Lebih Besar
Tetapi sebelum melakukan prosedur tersebut, pemilik kendaraan diharuskan berkonsultasi dengan orang yang terpercaya agar mendapatkan penggantian yang tepat.
Kamu bisa memilih opsi untuk memasang paking double atau menggunakan paking yang memiliki bahan dasar aluminium.
Bahan aluminium dipilih karena paking berbahan alumunium lebih paten dibanding berbahan asbestos.***