Cybertruck memiliki paduan baja tahan karat atau Stainles Steel yang sama dengan yang digunakan di perusahaan milik Elon Musk yakni di SpaceX. Truk ini memiliki baterai lithium-ion, perangkat keras, dan perangkat lunak untuk mengemudi sendiri.
Adanya solar panel pada atap truk juga untuk meningkatkan jangkauan mobilisasi atau catu daya listrik truk. Menurut Musk, Cybertruck tidak dirancang untuk berbaur atau menyerupai truk pasaran lainnya dan memang dibuat untuk menjadi ekstrem dan melanggar tatanan dunia truk.
Eksoskeleton atau kerangka luar
Tesla Cybertruck dirancang dengan eksoskeleton untuk perlindungan penumpang dan daya tahan terbaik. Diklaim Elon Musk ekso skeleton itu hampir tidak dapat ditembus karena semua komponen dibuat dari Stainless steel Ultra-Hard 30X Cold-Rolled hingga kaca lapis baja. Meskipun saat demonstrasi kaca yang dites masih pecah karena benturan.
Teknologi Polarizing atau Polarisasi
Dengan polarisasi, truk dapat membawa lebih banyak, menarik lebih banyak, meluncurkan lebih banyak, dan bisa lebih cepat. Secara signifikan, ini membandingkan jarak tempuh per tangki pada jarak 500 mil. Komersial, terutama pembeli militer, telah menjadi basis pelanggan utama. Bisa dibilang mengalahkan truk listrik Rivian R1T.
Baca Juga: Kenali 4 Model Mobil Listrik Tesla dan Harganya yang Naik Rp140 Juta Tahun ini
Cybertruck mencapai 60mph dalam 6,5 detik, membawa 3.500 pound dalam dock dasar, dan beratnya sekitar 7.500 pound. Sehingga memiliki Center of Gravity yang dinilai lebih baik dibanding truk lainnya.
Fitur yang khas