Mengenal Sejarah Masjid Agung Kauman, Masjid Tertua di Semarang

- 25 September 2023, 21:27 WIB
Masjid Agung Kauman atau Masjid Agung Semarang
Masjid Agung Kauman atau Masjid Agung Semarang /Eni Haryanti/Kabar Wonosobo

 

KABAR WONOSOBO SCHOLAR - Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman Semarang adalah masjid tertua di Kota Semarang yang berlokasi di Jalan Alun-Alun Barat No 11, Kota Semarang, Jawa Tengah. Masjid legendaris yang sudah berdiri lebih dari seratus tahun ini merupakan salah satu tempat peribadatan tertua yang ada di Jawa Tengah.

Dalam perjalanannya, masjid ini memiliki sejarah yang panjang dan masih berkaitan dengan sejarah berdirinya Kota Semarang. Seperti halnya pada masjid-masjid kuno di pulau Jawa, Masjid Kauman Semarang berada di pusat pemerintahan masa itu di Kanjengan dan bersebelahan dengan pusat perdagangan yaitu Pasar Johar.

Menurut takmir Masjid Agung Kauman, H. Muhaimin, jika Masjid Agung Kauman merupakan satu-satunya masjid di Indonesia yang mendeklarasikan kemerdekaannya secara terang-terangan sesaat setelah bangsa Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya. 

Baca Juga: Al Quran Raksasa UNSIQ Diserahkan Presiden Jokowi ke Masjid Sheikh Zayed Solo

“Sebenarnya Semarang saat itu belum berani mendeklarasikan kemerdekaan. Namun karena semangat perjuangan, maka semua mengambil tindakan dan mengumumkan deklarasi kemerdekaan yang telah dilakukan di Jakarta sebelumnya, kemudian dilanjutkan melalui masjid ini,” ungkapnya.

Pendiri Masjid Agung Kauman

Melalui berbagai sumber sejarah, masjid agung didirikan oleh Maulana Ibnu Abdul Salim atau biasa disebut dengan Ki Ageng Pandanaran yang merupakan salah satu ulama besar berketurunan Arab yang dibangun pada abad ke 18 masehi. 

Bangunan masjid ini memiliki ciri khas yang sangat unik seperti masjid-masjid kuno lainya yang ada di Pulau Jawa. Beliau menambahkan bahwa ciri khas tata ruang dari masjid merupakan ide dari Sunan Kalijaga. 

Baca Juga: Peringati Bulan Muharram, Masjid Agung Wonosobo Gelar Khoul Masal dan Santunan untuk Yatim-Piatu

“Walisongo sangat berpengaruh terhadap perkembangan Islam di Pulau Jawa, mempengaruhi ciri arsitektur Masjid Agung Kauman di Semarang. Hal ini terlihat dari atap masjid yang berbentuk kanopi bertumpuk atau tiga tingkat. Bangunannya juga mirip dengan Masjid Agung Demak yang dibangun pada masa Kesultanan Demak. Atap ketiga terdapat keimanan, Islam dan falsafah Ihsan,” ungkap Muhaimin.

Dominan dari bangunan Masjid Agung Kauman ini terdapat 36 pilar yang besar untuk menopang atap masjid. Pada dindingnya terdapat ornamen kusen yang sangat menarik dan pintu yang terbuat dari kayu jati yang didesain berdasarkan gaya arsitektur Arab dan Persia.

Bentuk atap menyiratkan bangunan gaya Majapahit sehingga pengaruh jawa sangat kuat dalam mempengaruhi gaya arsitektur pada masjid. Di teras masjid terdapat bedug dan kentongan yang digunakan sebagai penanda masuknya waktu salat wajib.***

Baca Juga: Sejumlah Rumah dan Masjid di Kaliwiro Rusak Terdampak Gempa Bantul

Artikel ini merupakan kontribusi dari Eni Haryati, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Semarang untuk memenuhi tugas mata kuliah Jurnalistik dan Penulisan Kreatif.

Artikel ini disusun berdasarkan data yang didapatkan melalui wawancara dengan narasumber yaitu Takmir Masjid Agung Kauman Semarang, serta adanya buku literatur yang diberikan oleh pengelola masjid sebagai referensi untuk mendapatkan informasi tembahan terkait dengan Masjid Agung Kauman.

Editor: Agung Setio Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah