Network
KABAR WONOSOBO – Seperti tengah menjadi tren, Hailey Bieber akhirnya mengungkapkan alasannya menghapus akun twitternya ketika musim panas lalu.
Istri dari bintang pop Justin Bieber tersebut mengungkapkannya di vlog terbarunya bersama dengan psikolog Jessica Clemons.
Hailey mengungkapkan bahwa ia mendapatkan banyak komentar miring di twitter yang menurutnya adalah suatu hal yang negatif.
“Saya pikir ketika Anda mengalami situasi dimana Anda mendapat begitu banyak serangan komentar yang dilakukan berulang-ulang, hal itu mulai mengacaukan pikiran Anda,” ungkap Hailey.
Hailey menganggap bahwa komentar-komentar bernada miring yang ditujukan pada dirinya bisa berimbas pada mentalnya.
Serangan komentar tersebut bahkan membuatnya terdiam dan sering mempertanyakan tentang apapun.
Baca Juga: Kris Jenner Akhirnya Buka Suara soal Perceraian Kim Kardashian dan Kanye West
“Apakah ada sesuatu yang mereka lihat dalam diri saya yang saya sendiri bahkan tidak tahu, mungkinkah mereka benar?,” ungkap Hailey.
Model yang kini menjadi Youtuber itu selalu mempertanyakan hal-hal semacam itu, dan ia pikir itu bisa mengganggu pikirannya.
“Hanya dari sebuah tulisan di twitter tapi berdampak sangat dalam pada kesehatan mental,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa kritikan yang ia dapatkan mencapai puncaknya setelah ia menikah dengan Justin Bieber pada tahun 2018.
Komentar yang dilontarkan bahkan hingga pada aspek membandingkan bentuk tubuh, membandingkan penampilan, dan membandingkan perilaku.
Hailey sempat menyinggung bahwa para penggemar rupanya berusaha untuk mengadu antara dirinya dengan Selena Gomez yang merupakan mantan dari Justin Bieber.
Baca Juga: Tidak Kapok Dirampok, Kim Kardashian Pamer Gigi Berlian Baru, Harganya Bikin Kaget
Menanggapi kasus seperti itu Hailey berusaha untuk lebih fokus memperhatikan diri sendiri dibanding harus menanggapi serangan dari para haters.
Ia menyadari hal terbaik untuk kesehatan mentalnya, yakni dengan membatasi dirinya dalam menggunakan media sosial.
Dia mengatakan bahwa dia membuka akun Instagramnya hanya pada akhir pekan saja, dan ia merubah pengaturan pada instagram sehingga hanya orang yang dia ikuti yang dapat mengomentari postingannya.
“Ketika saya melihat komentar pada foto atau video yang saya unggah, hanya orang-orang yang saya tahu yang berkomentar dan itu membangkitkan semangat saya karena bersifat positif,” tutur Hailey.
Sedangkan mengenai Twitter, Hailey benar-benar tidak akan menggunakannya karena tidak ada batasan untuk berkomentar.
Dia menganggap bahwa Twitter akan menjadi racun bagi dirinya dan memberi pengaruh yang buruk bagi kesehatan mentalnya.
“Orang bisa mengatakan apapun yang mereka inginkan, menjadikannya viral dan orang percaya apapun yang mereka lihat di media sosial, “ ungkap Hailey.
Kini Hailey telah nyaman dengan praktek terapis yang ia jalankan seperti ini, dengan mengurangi penggunaan media sosial.***
