KABAR WONOSOBO – Budaya memasak harian baik untuk keluarga maupun dalam upacara adat membentuk suatu atraksi yang bertransformasi menjadi sebuah atraksi wisata kuliner.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Siti Nurmar Asyiah saat membuka Pelatihan untuk Pelaku Usaha Wisata Kuliner Wonosobo, di Joglo Mudal, Mojotengah pada Selasa, 30 Maret 2021.
“Adanya tradisi masyarakat dalam budaya memasak, baik dilakukan sendiri atau bersama-sama, memungkinkan adanya interaksi sosial sehingga terciptalah kebiasaan makan pagi, makan siang, pesta, kenduren, bahkan saat ini tercipta produk wisata kuliner,” ungkapnya.
Baca Juga: TMMD Gemblengan Wonosobo Resmi Ditutup, Sejumlah Kegiatan Fisik Rampung dan Diresmikan
Siti Nurmar untuk elemen kuliner penting bagi keberlangsungan destinasi wisata ditengah pandemi Covid-19 saat ini. Maka diperlukan penyesuaian tata kelola atraksi produk wisata kuliner yang mampu menjamin kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan konservasi lingkungan hidup.
“Pelatihan ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi potensi dan tradisi kuliner Wonosobo yang mendasari Pengembangan Kuliner Wonosobo sebagai atraksi produk wisata andalan khususnya di masa pandemi yang belum usai,” imbuhnya.
Sebanyak 140 pengelola dan praktisi usaha kuliner di Wonosobo mewakili beberapa destinasi mengikuti pelatihan tersebut. Mereka adalah pengelola dan pedagang di Pasar Kumandang, Pasar Ting Njanti, dan Pasar Projo Buritan. Selain itu juga pemilik usaha kuliner di Taman Rekreasi Kalianget, Taman Syailendra Dieng, Kawasan Dieng Plateau Theater, da Gardu Pandang Tieng.
Lewat pelatihan itu, mereka diminta terlibat secara sosial, ekonomi, inovatif, dan kreatif untuk pengembangan produk kuliner yang lebih adaptif di era pandemi.