Tayangkan Stereotip yang Merendahkan Negara Peserta Olimpiade Tokyo 2020, Presiden TV MBC Korsel Minta Maaf

- 29 Juli 2021, 10:25 WIB
President Stasiun TV Korea Selatan MBC membungkuk dan meminta maaf karena tayangan yang tidak pantas selama Opening Ceremony Olimpiade Tokyo 2020
President Stasiun TV Korea Selatan MBC membungkuk dan meminta maaf karena tayangan yang tidak pantas selama Opening Ceremony Olimpiade Tokyo 2020 //www.allkpop.com/

Lalu ada juga Ukraina yang digambarkan dengan menyertakan gambar Chernobyl, tempat salah satu ledakan nuklir terbesar terjadi.

Karena kontroversi yang ditimbulkan oleh stasiun TV tersebut, Presiden MBC Park Sung Je secara pribadi mengungkapkan permintaan maafnya baik secara verbal maupun dengan menundukkan kepala takzim.

Baca Juga: Drama Olimpiade: Kalah Tanding, Atlet Anggar Argentina Perez Maurice Tetap Bahagia karena Dilamar Pelatihnya

"Kami melakukan siaran yang merusak semangat persahabatan, solidaritas, dan keharmonisan orang-orang di seluruh dunia di dunia. di tengah bencana wabah virus corona (Covid-19) baru," ujar Park.

Permintaan maaf Park Sung-Je tersebut dilakukan dalam sebuah konferensi pers di pusat manajemen MBC di Sangam-dong, Mapo-gu pada 26 Juli 2021.

"Saya menundukkan kepala saya sebagai kepala eksekutif konten MBC kepada orang-orang di negara ini dan pemirsa yang kecewa yang terluka oleh siaran yang ceroboh dan kurangnya pertimbangan untuk negara-negara yang berpartisipasi," imbuh Park sembari membungkukkan kepalanya penuh penyesalan.

Baca Juga: Drama Olimpiade Tokyo 2020: Atlet Senam AS, Simone Biles Mendadak Undur Diri Setelah Selesaikan Satu Vault

Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan bahwa akhir pekan lalu adalah waktu yang paling menyakitkan dan malapetaka sejak pelantikannya sebagai presiden MBC.

Setelah melakukan pemeriksaan keadaan, ia mengungkapkan bahwa tampaknya ada masalah dengan sistem pengenalan norma dasar dan inspeksi konten, yang merupakan tindakan indisipliner.

"Kami sedang bekerja untuk mencari tahu penyebab dan tanggung jawabnya. Kami akan memperkuat kode penyiaran, peraturan perusahaan, dan peraturan musyawarah internal, dan membuat komite etika bersama dengan sistem penyaringan kecukupan konten untuk mencegah insiden seperti itu terjadi lagi," tutup Park.***

Halaman:

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x