KABAR WONOSOBO – Pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 tengah melakukan penyelidikan resmi atas kasus Kristina Timanovskaya yang ditarik paksa untuk keluar dari Olimpiade oleh timnya sendiri.
Krisitna Timanovskaya menghabiskan malam di hotel bandara setelah mencari perlindungan pada Minggu, 1 Agustus 2021 malam kepada petugas Olimpiade Tokyo 2020.
Komiter Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan bahwa sprinter asal Belarusia itu menolak naik pesawat untuk menghindari kepulangannya ke kampung halaman.
Timanovskaya menuduh bahwa timnya ingin mengirimnya pulang setelah dia mengkritik federasi atletik Belarusia karena memasukkannya ke dalam perlombaan estafet di Tokyo tanpa memberikan pemberitahuan kepadanya.
Kritikan dari sprinter tersebut ditujukannya khususnya kepada pelatihnya yang menyebabkan dia dikeluarkan dari Olimpiade Tokyo 2020.
Menanggapi kasus ini, pihak IOC selaku penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 tidak akan tinggal diam dan akan memberikan perlindungan kepada pelari Belarusia tersebut.
Jepang menyebutkan bahwa keputusan dari Belarus ini benar-benar memalukan karena seolah membawa Olimpiade ke dalam politik dimana negara itu terkenal dengan metode rezimnya yang dipimpin oleh Presiden Alexander Lukashenko sejak 1994.
IOC pun memberikan pilihan suaka kepada Timanovskaya yang telah ditawarkan oleh Republik Ceko.
"Pihak berwenang Jepang baru saja mengkonfirmasi kepada kami bahwa atlet Belarusia Kristina Timanovskaya telah menerima tawaran suaka kami," kata Menteri Luar Negeri dari Republik Ceko, Jakub Kulhanek di Twitter.
Dukungan lain dari beberapa negara juga ditawarkan kepada atlet Timanovskaya untu menunjukkan rasa simpati mereka.
Pihak berwenang Polandia juga telah menawarkan untuk membantu Timanovskaya dengan visa kemanusiaan untuk mengejar karirnya di Polandia.
Kemudian Perdana Menteri Slovenia, Janez Jansa juga menawarkan untuk menjadi tuan rumah Timanovskaya.
Pada bulan Desember, IOC melarang Lukashenko dan putra sulungnya Viktor dari acara Olimpiade karena komite Olimpiade Belarus menargetkan atlet sebagai urusan politik mereka.
Kemudian pada bulan Maret, IOC menolak untuk mengakui kepemimpinan Viktor Lukashenko dari NOC Belarus.
Viktor Lukashenko juga dilarang menghadiri Olimpiade, bersama dengan anggota dewan eksekutif Komite Olimpiade negara itu dan beberapa pejabat pemerintah.
Sejumlah atlet Belarus telah mendukung kritik terhadap Lukashenko dan menuntut diakhirinya tindakan keras terhadap Timanovskaya.
Gejolak itu juga menyebabkan Belarus dicopot dari hak tuan rumah untuk kejuaraan dunia hoki es tahun ini.***