KABAR WONOSOBO – Pernikahan beda agama jarang terjadi di India karena hal ini secara umum ditentang dan bahkan pasangan dalam hubungan tersebut seperti dihantui kekerasan pihak lain.
Berkuasanya Perdana Menteri Narendra Modi dan Partai Bharatiya Janata (BJP) membuat situasi semakin berbahaya bagi pasangan beda agama.
BJP dan nasionalis Hindu kerap menyebarkan teori konspirasi ‘Jihad Cinta’ yang menuduh laki-laki Muslim mengincar perempuan Hindu untuk memaksanya pindah agama.
Baca Juga: Inilah 3 Agama yang Paling Banyak Dianut Oleh Masyarakat di Dunia
Menurut teori konspirasi, tujuan laki-laki Muslim adalah menandingi dominasi mayoritas Hindu di India.
Teori konspirasi ini secara luas ditentang kalangan aktivis dan akademisi, namun kelompok nasionalis Hindu garis keras tetap meyakininya, meningkatkan angka insiden kekerasan terhadap pasangan beda agama.
BJP sendiri secara formal memang tidak melarang pernikahan beda agama, kekhawatiran hanya adanya ‘Jihad Cinta’.
Baca Juga: Melihat Perayaan Mahashivaratri Umat Hindu, Ada Tradisi Unik dan Beda di Tiap Daerah
BJP memberikan keterangan bahwa, pada dasarnya pernikahan itu merupakan pilihan individual.
Namun, untuk menggaet seseorang lewat jalur finansial atau paksaan, atau dengan cara tertentu untuk mengubah (agama), itu tidak bisa diterima.
‘Jihad Cinta’ ini baru-baru ini menjadi perbincangan hangat setelah kasus seorang pemuda bernama Arbaz Mullah.
Baca Juga: Selain Kristen, Islam, Dan Hindu, Inilah Beberapa Agama dengan Pemeluk terbanyak di Seluruh Dunia
Seperti kisah cinta Arbaz Mullah dimulai, seperti yang sering terjadi dalam cerita-cerita roman, ketika ia pertama kali melihat perempuan impiannya, Shweta Kumbhar.
Selama hampir tiga tahun, mereka menjalin hubungan asmara dan melakukan aktivitas pacaran seperti pasangan-pasangan lainnya.
Mereka pergi berkencan dengan menonton film, berfoto bersama, dan berjanji untuk mengikat cinta lewat pernikahan.
Baca Juga: Jarang Didengar, 6 Agama dan Kepercayaan Lokal Ini Masih Dianut oleh Masyarakat Indonesia
Namun janji itu tidak pernah terwujud karena asmara mereka membuat marah keluarga Kumbhar, penganut ajaran Hindu.
Sehingga mereka diduga menyewa sejumlah anggota kelompok nasionalis Hindu garis keras untuk membunuh Mullah yang berusia 24 tahun, yang beragama Islam.
Kepolisian India mengatakan, 28 September 2021, jasad Mullah ditemukan dalam keadaan telah termutilasi dan berlumuran darah di sebuah rel kereta.
Kelompok-kelompok HAM mengatakan kekerasan terhadap pasangan beda agama telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dan terutama dilakukan oleh kelompok-kelompok nasionalis Hindu garis keras yang ingin mengehentikan hubungan semacam itu.***