Park Soon Ja dikenal sebagai “ibu dari anak yatim” karena ia diyakini memiliki sebuah panti asuhan dengan fasilitas terbaik di Negeri Ginseng.
Suami Park Soon Ja adalah direktur biro konstruksi yang cukup kaya dan berpengaruh. Menggunakan uang dan pengaruh yang ia miliki, Lima Samudra kemudian berkembang menjadi kelompok agama.
Wanita yang kemudian mengaku sebagai nabi tersebut juga menjalankan perusahaan perdagangan di mana ia mengambil uang dari orang-orang dan mengembalikannya kepada mereka dengan tingkat bunga yang sangat tinggi dibandingkan dengan pasar.
Baca Juga: Link Nonton Docuseries In The Name Of God: A Holy Betrayal dan 4 Kasus Seram yang Dibahas
Banyak karyawannya juga menjadi krediturnya karena tergoda dengan bunga sebesar 20 hingga 40 persen yang diiming-imingi oleh Park Soon Ja.
Namun kemudian, investasi yang awalnya menggiurkan tersebut berubah menjadi mimpi buruk ketika Soon Ja tidak mengembalikan uang krediturnya.
Terungkap pula bahwa anak-anak yang diklaimnya sebagai anak yatim piatu adalah anak-anak dari karyawannya yang dititipkan pada Park Soon Ja. Tempat itu bukanlah panti asuhan, melainkan tempat penitipan anak.