Candi Arjuna Dieng Dibuka Lagi, Kapasitas Pengunjung Dibatasi 30 Persen dan Wajib Jaga Protokol Kesehatan

22 Februari 2021, 10:47 WIB
Komplek Candi Arjuna Dieng dari tangkapan layar akun @budparbanjarnegara diunggah 3 Agustus 2020 /Instagram.com/@budparbanjarnegara

 

KABAR WONOSOBO – Salah satu objek wisata sejarah budaya di Dataran Tinggi Dieng, Candi Arjuna kembali dibuka Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Komplek candi warisan abad ke-enam Masehi itu sempat ditutup untuk kunjungan wisata selama Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jateng.

Dilansir KabarWonosobo.com dari situs Antara News pada Minggu (21/2/2021), disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Banjarnegara Agung Yusianto, di awal pekan ketiga Candi Arjuna sudah mulai dibuka kembali.

Candi Arjuna Dieng dibuka dengan pembatasan kuota dan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi. Pihaknya memastikan bahwa ketika dibuka,  penerapan protokol kesehatan di Candi Arjuna Dieng telah berjalan dengan baik.

Baca Juga: Golden Sunrise Sikunir Dieng, Spot Sempurna Abadikan Lautan Awan dan Jajaran Gunung Jateng di 2.460 Mdpl

"Kami memastikan bahwa pembatasan pengunjung sebesar 30 persen dari kapasitas normal dan penerapan protokol kesehatan lain seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak telah berjalan dengan baik," katanya dikutip dari situs Antara, Rabu (17/2/2021)

Disparbud Banjarnegara juga mengimbau pengelola seluruh objek wisata yang ada di wilayah Banjarnegara untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Penerapan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan disebut Agung adalah hal yang utama dalam masa pandemi. Selain itu, pihaknya juga terus berupaya untuk mematuhi kebijakan di sektor pariwisata sebagai bentuk komitmen dalam mendukung upaya pencegahan Covid-19 di wilayahnya.

Baca Juga: Inilah 3 Kedai Es Legend yang Wajib Coba di Wonosobo, Harga per Porsinya Kurang dari 10K Semua

Pembukaan kembali Candi Arjuna ditanggapi pengamat pariwisata asal Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Chusmeru. Dirinya mengapresiasi langkah Pemkab Banjarnegara pada penegakan protokol kesehatan di objek wisata selama pandemi.

Disampaikan Chusmeru pada Antara, penegakan protokol kesehatan di objek wisata sangat diperlukan dalam memutus siklus penularan Covid-19. Pihak pengelola objek wisata, satgas Covid-19 di daerah, dan seluruh pemangku kepentingan perlu memastikan seluruh individu yang berada di dalam objek wisata telah menerapkan protokol kesehatan.

Di antaranya seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan tidak berkerumun. Dirinya menyebut jika terjadi kerumunan maka perlu ada tindakan tegas dan evaluasi. Hal itu dikarenakan tanpa adanya protokol kesehatan ketat, dikhawatirkan terdapat risiko penularan Covid-19 di tempat wisata.

Baca Juga: Disiapkan Jadi Destinasi Unggulan Banjarnegara, Desa Wisata Gumelem Punya Air Panas, Batik hingga Ziarah Makam

Selain itu menurutnya sosialisasi dan edukasi harus diperkuat.  Pengawasan dan penegakan peraturan terus dilakukan untuk menekan risiko penularan COVID. Seluruh pihak, menurut Chusmeru perlu memahami bahwa ada risiko penularan jika abai terhadap protokol kesehatan.

Sehingga pemahaman dan kesadaran tiap diri disiplin menerapkan protokol kesehatan juga dilakukan di lokasi objek wisata.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler