“Karena kami tidak tahu siapa yang membuat video itu. Harapan kami video itu untuk diturunkan videonya yang ada di youtube. Kami juga sudah menghubungi pihak Kemenparekraf meski tidak langsung ke panitia lomba itu,” imbuhnya.
Agus menyebut bahwa untuk sementara pihaknya akan memantau terlebih dahulu sikap dari pemerintah Banjarnegara, khususnya pihak desa wisata.
“Viralisasi ini sebenarnya akan bantu dorong kita dan jadi momentum untuk beri pemahaman pada wisatawan dan Dieng itu tidak sepenuhnya destinasinya di wilayah Banjarnegara, tapi juga Wonosobo. Apalagi secara peradaban tidak bisa diklaim di satu kabupaten,” kata Agus.
Bahkan Disparbud Wonosobo menyebut tidak perlu ada dikotomi kewilayahan Banjarnegara atau Wonosobo begitu pula untuk perlombaan sehingga harus lakukan manipulasi dan bisa jadi hoax kaena misinformasi.
Baca Juga: Tempat Wisata di Dieng Plateau yang Wajib Dikunjungi, Nomor 7 Wisata Baru dengan Swing di Ketinggian
“Maka jika warga wonosobo complain wajar. Kami dari disparbud tentu mengambil sikap meminta klarifikasi ke pihak dinas pariwisata Banjarnegara. Mohon dukungan untuk pengembangan wisata kedepannya.Seperti tuk bimolukar tadinya tidak dilirik sekarang banyak diketahui lewat momentum ini,” pungkas Agus. ***