Prevalensi Angka Stunting di Wonosobo Turun 5,5 Persen di 2021

24 Oktober 2022, 12:50 WIB
Rapat Konsultasi TP PKK Kabupaten Wonosobo Tahun 2022 Kamis, 20 Oktober 2022 di Gedung Sasana Adipura Kencana. /Dinas Kominfo Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Sejalan dengan amanat Presiden RI Joko Widodo bahwa prevelensi stunting harus di angka 14% pada 2024. Saat ini, Prevalensi angka stunting di Kabupaten Wonosobo sudah tembus 14,4%, dari angka 20,22% di tahun 2021 atau turun 5,5%.

Melalui program Gotong Royong untuk atasi Stunting (Gor Rong Unting), diharapkan kasus stunting di Wonosobo dapat menurun lagi.

“Sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, bahwa prevelensi stunting pada 2024 harus mencapai 14%, saat ini angka staunting Wonosobo dikisaran 14,4%, untuk itu, guna menurunkan lagi angka stunting di Wonosobo, TP PKK Wonosobo melaksanakan program Gor Rong Unting berbasis pada kerja keras, kerja cerdas, dan kerja cepat,” tutur Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonosobo, Dyah Afif Nurhidayat di Rapat Konsultasi TP PKK Kabupaten Wonosobo Tahun 2022 Kamis, 20 Oktober 2022 di Gedung Sasana Adipura Kencana.

Baca Juga: Ribuan Santri Wonosobo Peringati Hari Santri 2022 dengan Apel di Alun-alun Kota

Lebih lanjut disampaikan, penanganan stunting di tiap wilayah memiliki situasi dan kondisi yang berbeda, untuk itu, peranan perempuan didorong lebih aktif dengan meningkatkan program kerja yang berkualitas.

“Dalam penanganan stunting, tiap wilayah punya karakteristik yang berbeda, saya yakin, melalui rapat konsultasi ini akan menghasilkan persamaan persepsi dan langkah dalam menentukan strategi bersama secara terpadu dan terintegritas pada tiap jenjang,” kata Dyah.

Selain itu, menjadi kesempatan yang terbuka untuk saling bertukar dan berbagi informasi tentang kendala dan masalah yang dihadapi di tingkat desa atau kelurahan. Sekaligus sebagai sarana evaluasi atas capaian kerja yang selaras dengan visi misi PKK Wonosobo, dalam menggerakkan dan memberdayakan perempuan.

Selain itu, Dyah juga menyinggung soal masih rendahnya rata-rata lama sekolah, tingginya kekerasan anak dan perempuan, pelecehan seksual, serta banyaknya rumah yang belum memiliki jamban sehat bagi rumah tangga di Wonosobo.

Baca Juga: Bupati Wonosobo Lantik 77 Pejabat di Layanan Pendidikan dan Kesehatan, Minta Pelayanan Makin Bagus

“Mari kita optimalkan peranan posyandu, optimalkan juga kader pendamping ibu hamil sehingga akan menekan angka kematian ibu dan bayi, akses kesempatan keterampilan bagi perempuan diperluas lagi, serta sosialisasikan hatinya PKK untuk mendukung ketahanan pangan keluarga dengan cara pemanfaatan lahan sekitar,” tandasnya.

Sementara itu, dalam arahannya Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan, selama 7 Dasa Warsa, kiprah dan peran PKK dalam pembangunan dinilainya sangat besar. Malalui program kerja yang disusun dengan tepat mutu dan tepat sasaran mampu mengakomodir kepentingan anggota dan masyarakat sekaligus memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Sambung Bupati, kegiatan ini dapat dijadikan ruang bagi Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonosobo untuk memberikan bimbingan, pembinaan, dan fasilitasi kepada Tim Penggerak PKK Kecamatan. Sehingga dapat bersinergi, terarah dan terpadu dalam mengelola program kegiatan yang ada.

Baca Juga: 30 Pelaku Ekonomi Kreatif Wonosobo Dibantu Urus Hak Kekayaan Intelektual

“Saya harap akan semakin menguatkan peran PKK dalam menghadapi tantangan kehidupan yang semakin dinamis, seperti penanganan stunting, kemiskinan ekstrim, pernikahan dini dan anak putus sekolah,” pungkas bupati.

Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan hadiah pelaksana terbaik lomba posyandu Tingkat Kabupaten Wonosobo Tahun 2022 yaitu, Juara 1 Posyandu Widodo 2 dari Desa Gondang Watumalang, Juara 2 Posyandu Cakra Baskara 3 dari Desa Kalidadap Wadaslintang, dan Juara 3 Posyandu Bima Sakti 3 dari Desa Kembaran Kalikajar.***

Editor: Erwin Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler