SCHOLAR: Minat dan Tekad Menjadikan Matematika Bersahabat

9 Desember 2023, 07:22 WIB
Ilustrasi pembelajaran yang menyenangkan di kelas /tangkap layar

KABAR WONOSOBO SCHOLAR - Bila kita mendengar “Matematika” banyak orang terutama para pelajar beranggapan bahwa matematika itu sulit, rumit, menguras pikiran, membosankan, dan masih banyak lagi lontaran kata tidak menyenangkan ketika membahas tentang matematika. Namun, tidak sedikit juga yang beranggapan bahwa matematika itu asyik dan menyenangkan.

Anggapan ketidaksukaan terhadap matematika dapat dibuktikan ketika pembelajaran berlangsung, bahwa kebanyakan metode pembelajaran matematika yang dilakukan terlalu serius sehingga menciptakan suasana belajar di dalam kelas menjadi tegang. Akibatnya para pelajar menjadi kehilangan semangat belajar di kelas dan memiliki pengalaman buruk dalam pembelajaran matematika.

Hal tersebut dapat menimbulkan dampak buruk bagi pelajar, di mana mereka akan merasa kesulitan karena tidak dapat menyelesaikan soal matematika. Apabila rasa sulit ini dibiarkan saja maka pelajar akan kehilangan minatnya untuk mempelajari matematika. Sedangkan pelajar yang menyukai matematika dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung, salah satunya terdapat pengalaman positif sebelumnya tentang matematika seperti dapat memecahkan suatu masalah matematika atau sebelumnya berhasil dalam pelajaran matematika. 

 Baca Juga: Scholar: Pemahaman Matematika Sebagai Pondasi Bagi Pemikiran Kritis

Keberhasilan yang dicapai tidak semena-mena karena sebuah keberuntungan, melainkan karena adanya minat dan tekad dari pelajar itu sendiri. Minat pelajar yang muncul terhadap matematika harus didukung dengan tekad agar kemudian dapat membuat pelajar tersebut menjadi tertarik dengan matematika.  

Adanya minat dan tekad merupakan alasan utama, yang nantinya dapat membuat pelajar menjadi antusias dalam mempelajari dan memahami matematika, walaupun terdapat banyak yang tidak menyukai matematika. Antusias dalam mempelajari matematika juga memberi kemudahan pelajar dalam menguasai konsep matematika dan menikmati pembelajaran. Selain adanya minat dan tekad, kunci utama untuk berhasil dalam mengerjakan soal matematika yaitu mengerjakan dengan cermat.

Walaupun begitu, pendidik harus berusaha menyesuaikan bagaimana cara yang tepat dalam menyampaikan materi pada setiap pelajar, karena setiap pelajar memiliki cara tersendiri agar dapat memahami suatu materi. Para pelajar pun harus mengimbanginya dengan memaksa dirinya untuk mau belajar matematika dengan tekun. Proses ini juga diperlukan dukungan atau bimbingan belajar dari orang sekitar seperti orang tua dan teman, sehingga hal-hal tersebut dapat membantu pelajar dalam meningkatkan minat dan antusias pelajar untuk belajar matematika. 

 Baca Juga: SNBT 2023: Prodi Sepi Peminat di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB Bogor  

Belajar matematika dapat menimbulkan tantangan dan kepuasan tersendiri bagi pelajar apabila berhasil menyelesaikan suatu persoalan. Nah, hal ini apabila diasah secara terus menerus juga akan melatih keterampilan soft skill dalam kemampuan menyelesaikan masalah, manajemen waktu, dll. Juga melatih keterampilan hard skill pelajar yaitu, penguasaan konsep matematika. Tidak hanya itu, dengan mempelajari matematika kita bisa mendapatkan manfaat lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kehidupan sehari-hari, matematika juga memberikan peran penting terhadap manusia, mulai dari kegiatan biasa hingga keputusan finansial dan analisis data kompleks. Contoh konkrit dari bagaimana matematika digunakan dalam aktivitas harian, yaitu menghitung uang, mengukur dan menyusun objek atau ruang disekitar kita,menghitung waktu (jam, kalender), memasak makanan (menghitung bahan, mengatur suhu saat memasak), navigasi peta (menghitung jarak, arah, dan menentukan rute tercepat), belanja dan diskon, mengukur kecepatan pada kendaraan dan jarak tempuh perjalanan, dan lain-lain.

Ternyata bila kita bersahabat dengan matematika, kita mendapatkan banyak manfaat, baik untuk diri kita maupun di kehidupan ini. Terlepas dari banyaknya yang beranggapan buruk tentang matematika, bahwa matematika itu tidak dibutuhkan di keseharian, sulit, rumit, membosankan, dan sebagainya. Namun sekarang anggapan tersebut dapat dipatahkan.

Baca Juga: BANGGA! Bocah SD 8 Tahun dari Daerah Terpencil Kalahkan 7.000 Peserta dalam Ajang Lomba Matematika Se-Dunia

Dengan demikian, kita dapat melihat matematika secara terbuka dan mengubah pemikiran buruk kita tentang matematika melalui banyak hal yang dapat diberikan ilmu matematika kepada kita, baik secara teori maupun prakteknya. Bagi para pelajar, mari berusaha untuk giat belajar dan memahami matematika, dengan tekun dan sungguh-sungguh pasti matematika dapat kalian kerjakan dengan baik dan benar. Kalian hanya perlu memiliki tekad dan menumbuhkan minat terhadap matematika ketika mempelajari sekaligus memahami ilmunya, juga menjadi orang yang cermat saat mengerjakan soalnya.***

Artikel ini merupakan kontribusi dari Lanjar Indah K, Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar Magelang yang dibuat untuk memenuhi tugas kuliahnya.

Editor: Agung Setio Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler