BANGGA! Sanggar Tari Sekar Tanjung Asal Wonosobo Tampil di Wisuda Purnawiyata Permadani Angkatan I Banyumas

4 Maret 2024, 11:08 WIB
Siswa Sanggar Tari Sekar Tanjung membawakan Tari Gambyong Pareanom dalam acara wisuda purnawiyata Permadani angkatan I Kabupaten Banyumas /Yuliarti/Kabar Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Sanggar Tari Sekar Tanjung kembali membanggakan warga Wonosobo. Kali ini siswa Sanggar Tari Sekar Tanjung mambawakan tari penyambutan tamu, Tari Gambyong Pareanom di acara pembukaan wisuda purnawiyata Permadani angkatan I Kabupaten Banyumas.

Acara wisuda purnawiyata Permadani (Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia) angkatan I Kabupaten Banyumas tersebut dilaksanakan pada Minggu, 3 Maret 2024 bertempat di Pendopo Si Panji Kabupaten Banyumas. 

Penampilan Tari Gambyong Pareanom yang dibawakan siswa Sanggar Tari Sekar Tanjung tampil sangat memukau para undangan, dan dengan geraknya yang luwes serta iringan gamelan yang khas dari penampilan tarian ini mampu menghipnotis para undangan yang hadir

Tak hanya memukau, Tari Gambyong Pareanom pun memiliki makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Lomba Melinting Tembakau dan Tari Topeng Lengger Undang Animo Warga di Puncak HPN 2024 di Wonosobo

Tari Gambyong Pareanom

Tari Gambyong Pareanom merupakan salah satu warisan budaya tak benda bangsa Indonesia yang sampai dengan sekarang masih ada & berkembang dalam masyarakat di Jawa Tengah. 

Tari ini merupakan perkembangan dari tari rakyat, yaitu tledek atau tayub. Dalam perkembangannya, tari ini diperhalus dengan mendasar pada kaidah tari kraton, dan inilah yang berkembang sampai sekarang. 

Perkembangan ini diikuti bentuk perubahan estetisnya yang mengungkapkan kelembutan, keluwesan, dan kelincahan dari seorang wanita yang didukung dengan keselarasan antara gerak dan ritmenya yang terlihat jelas pada gerak dan irama kendang yang khas.

Baca Juga: Makna Mendalam Tari Sontoloyo, Tarian Asli Wonosobo yang Berisi Hinaan dan Sindiran Terhadap Penguasa

Selain hal itu, tari gambyong juga mengalami perubahan fungsi, sebagai hiburan atau tontonan menjadi tari penyambutan. Oleh karenanya, tari ini digunakan sebagai salah satu tari yang berfungsi untuk penyambutan tamu, seperti dalam acara wisuda purnawiyata Permadani angkatan I Kabupaten Banyumas kali ini.

Perkembangan zaman yang semakin banyak mendapatkan pengaruh budaya asing yang masuk, maka para generasi muda harus memiliki semangat lestarikan budaya bangsa, seperti pidato Bupati Banyumas yang disampaikan oleh sekretaris dikporabudpar Kabupaten Banyumas.

Hamid Sugih Edi, ketua panitia wisuda purnawiyata angkatan 1 Kabupaten Banyumas, menyampaikan bahwa budaya banhsa akan tetap lestari kalau generasi bangsa mampu menjaganya,salah satunya melalui Permadani.

Baca Juga: Mengenal Tari Lengger Punjen Dalam Tradisi Upacara Nyadran Tenongan Di Kabupaten Wonosobo

Yularti, sebagai pelaku seni dari Sanggar Tari & Rias Sekar Tanjung Wonosobo mengatakan bahwa Tari Gambyong Pareanom sebagai salah satu warisan budaya tak benda yang dimiliki bangsa Indonesia, sebagai salah satu kekayaan budaya lokal yang merupakan akar dari adanya budaya nasional di Indonesia harus terus dilestarikan kepada generasi muda.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler