KABAR WONOSOBO – Pelaku industri kreatif kelompok perajin batik khas Wonosobo menunjukan eksistensinya di masa pandemi. Itu dilakukan Lewat fashion show Nang Ndalan yang diikuti Klaster Batik ASRI di komplek terminal Mendolo, Minggu, 14 Februari 2021.
Fashion Show Batik Wonosobo Nang Ndalan itu disebut menjadi strategi pemasaran oleh ketua Klaster Batik ASRI Mulyani. Itu untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa kelompok batik masih mampu bertahan di tengah wabah global Covid-19.
“Ada 24 kelompok perajin batik turut dalam gelaran fashion nang ndalan yang digelar Gerbang Mandala Wisata terminal Mendolo sebagai lokasi acara,” kata Mulyani ditemui kemarin (16/2).
Baca Juga: Asosiasi Batik Wonosobo Sasar Millenial dan Generasi Z Siap Benahi Hulu-hilir Pasar Lokal
Mulyani mengakui pemilihan tempat Fashion Show batik di komplek terminal itu mengantisipasi potensi penularan virus. Mengingat lokasi yang luas dan mudah dijangkau.
Hanya tiga kelompok perajin batik Wonosobo yang tidak hadir dan ada 33 model yang terlibat memeragakan batik batik hasil kreasi Klaster Asri.
“Konsep tempatnya kami pilih di kawasan terbuka dan lapang sehingga bisa jaga jarak yang aman. Kami meminta semua peserta menerapkan protokol kesehatan. Peserta tampil luar biasa dan didukung dari komunitas fotografer HPPW,” katanya.
Proyek besar Klaster Batik ASRI Wonosobo kedepan adalah mengerjakan 2.000 lembar kain batik yang akan dikenakan para pejabat di lingkup Pemkab. Rencananya busana batik itu akan dikenakan dalam agenda Pisowanan Agung Juli 2021.