Pokdarwis Jateng Bangkit dari Pandemi, Bantuan Keuangan Provinsi Sasar 19 Desa Wisata Wonosobo

- 12 April 2021, 11:14 WIB
Kirab pasar Ting Njanti desa kadipaten kecamatan Selomerto Wonosobo, membuka pertemuan Pokdarwis se-Jawa Tengah Minggu 11 April 2021
Kirab pasar Ting Njanti desa kadipaten kecamatan Selomerto Wonosobo, membuka pertemuan Pokdarwis se-Jawa Tengah Minggu 11 April 2021 /Dinas Kominfo Wonosobo

KABAR WONOSOBO – Dalam pertemuan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) se-Jawa Tengah pada Minggu, 11 April 2021 di Wonosobo, mengemuka berbagai isu terkait wisata desa di masa pandemi.

Dalam pertemuan di Pasar Ting Njanti kecamatan Selomerto kabupaten Wonosobo itu juga dihadiri Kasi Kemitraan dan Kelembagaan Disporapar Jateng, Supomo yang menyampaikan bahwa 19 Desa Wisata di Wonosobo akan mendapat bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Tengah.

“Terkait ini (bantuan keuangan provinsi), kami berharap agar Pemkab Wonosobo bisa memberikan pembinaan-pembinaan kepada Pokdarwis yang ada di Wonosobo,” tuturnya.

Baca Juga: Selain Makam Bupati Pertama, ini Daftar Tempat yang Penting Saat Wisata Religi Ziarah di Wonosobo

Pihaknya juga berpesan agar Pokdarwis menjadi ujung tombak agar desa wisata menjadi destinasi yang sesungguhnya. Sehingga ke depan mempunya daya Tarik dan value pariwisata unggulan dan mampu memiliki daya saing di tingkat global.

Membuka agenda, Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar menyebut bahwa melalui forum Pokdarwis se-Jateng itu diharapkan tercipta komunikasi yang efektif dan diskusi yang bermanfaat untuk menghidupkan kembali pariwisata di Wonosobo dan Jawa Tengah.

“Pemulihan sektor pariwisata tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, perlu kerja sama berkelanjutan dan sinergis antara pemerintah, pelaku usaha pariwisata, komunitas, masyarakat, serta stakeholder terkait,” kata Wabup Albar.

Baca Juga: 140 Pelaku Usaha Kuliner Wonosobo Disiapkan untuk Pengembangan Produk agar Survive di Masa Pandemi

Wabup optimis, pariwisata di Wonosobo dan Jawa Tengah dapat segera bangkit kembali karena hantaman pandemic selama setahun lebih.

Dalam kegiatan wisata, masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan, termasuk bagi mereka yang telah divaksin.

“Dampak Pandemi Covid-19 pada sektor pariwisata sempat lesu selama beberapa waktu. Pembatasan pengunjung dan aktifitas pariwisata membawa dampak signifikan terhadap perkembangan sektor pariwisata. Imbasnya terasa di perekonomian daerah maupun bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata,” katanya.

Baca Juga: Pasar Senggol Ramadhan, Sensasi Wisata Kuliner Khas Sepuasnya dengan Nuansa Bali dan Bayar Pakai Benggol

Sektor pariwisata diharap bisa berbenah untuk bangkit kembali, dengan memperhatikan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.

Pada kesempatan audiensi bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Kabupaten Wonosobo, disebut wabup juga telah memperkenalkan program penataan dan penguatan Kawasan 5 Dieng Baru.

“Kami mengharapkan Kawasan 5 Dieng Baru bisa terus dikembangkan dan mencerminkan Wonosobo, termasuk desa-desa wisata yang lain, sehingga bisa menjadi penggerak sektor pariwisata Wonosobo,” ungkapnya.

Baca Juga: Puncak Hari Pers Nasional Wonosobo, Jurnalis Berperan Pendampingan Sosial hingga Bantu Angkat Potensi Lokal

Adapun yang dimaksud dengan Kawasan 5 Dieng Baru, menurut Wabup, adalah Kawasan Telaga Menjer dan sekitarnya, Kalianget dan sekitarnya, Koridor Candiyasan-Keseneng, Waduk Wadaslintang, dan Gunung Lanang Mergolangu Kalibawang.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Dinas Kominfo Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah