Kawasan Kaliwiro Wonosobo Dipasang EWS, Antisipasi Bencana Tanah Bergerak dan Longsor

- 26 Juli 2021, 21:40 WIB
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat memantau kawasan yang dipasang EWS, untuk Antisipasi Bencana Tanah Bergerak dan Longsor di Pucungkerep Kaliwiro
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat memantau kawasan yang dipasang EWS, untuk Antisipasi Bencana Tanah Bergerak dan Longsor di Pucungkerep Kaliwiro /Bag Prokompim Wonosobo

KABAR WONOSOBO – BPBD Wonosobo memasang sejumlah Early Warning System atau EWS di lokasi tanah bergerak, pada Minggu, 25 Juli 2021. Pemasangan EWS tersebut berlokasi di dusun Krandegan, desa Pucungkerep, Kecamatan Kaliwiro.

Pemasangan alat deteksi dini untuk pencegahan tanah bergerak tersebut  diawali oleh Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat didampingi Asisten Sekda M Aziz Wijaya dan Kepala BPBD Wonosobo Zulfa Akhsan Alim Kurniawan. Agenda itu juga didampingi Forkopimca Kecamatan Kaliwiro dan Kades Pucungkerep.

Diungkapkan Afif Nurhidayat, pemasangan EWS dilakukan untuk deteksi dini serta antisipasi terhadap bencana yang mengancam kawasan tersebut.

Mengingat Kabupaten Wonosobo  merupakan wilayah yang rentan bencana tanah bergerak atau longsor. Ditambah lagi memiliki curah hujan tinggi. Sehingga potensi munculnya bencana tanah longsor bisa terjadi sewaktu-waktu di beberapa kawasan.

Baca Juga: Polsek Kaliwiro dan Komunitas Bantu Perbaikan Rumah dan Sumbang Kambing, Teruskan Program Peduli Masa Pandemi

"Ini merupakan upaya pemkab Wonosobo yang bisa dilakukan mengingat beberapa wilayah yang cukup rentan dengan bencana alam, dan memiliki curah hujan tinggi sehingga potensi tanah longsor bisa terjadi sewaktu-waktu," ungkapnya.

Dengan pemasangan EWS tersebut juga diharapkan menjadi edukasi bagi masyarakat di kawasan rawan tanah bergerak untuk faktor keselamatan.

"Dengan pemasangan EWS, bisa membantu khususnya bagi masyarakat di sekitar kawasan rawan ini, apabila terjadi bencana. Namun kami berdoa agar tidak terjadi bencana tersebut, tapi jika sebaliknya, setidaknya ini menjadi upaya deteksi dini dan edukasi bagi masyarakat untuk tindakan antisipasi," kata bupati.

Warga Wonosobo yang berada di kawasan rawan longsor Bupati meminta agar tetap waspada. Juga tidak abai apabila menemukan rekahan tanah  akibat tanah bergerak.

Baca Juga: Mobil Kijang Terperosok Lubang Jalan Amblas di Pertigaan Kemiriombo Jalur Kaliwiro-Kalibawang

Hal itu dikhawatirkan ketika hujan deras kemungkinan akan terisi air dan menggenang, sehingga menimbulkan tekanan besar yang meningkatkan potensi bencana longsor.

"Kami minta warga yang berada di daerah rawan tetap waspada. Pesan kamibila menemukan ada rekahan tanah, jangan abaikan dan jangan dibiarkan saja. Pak Kades dan masyarakat mohon untuk ikut menjaga EWS ini, jangan sampai rusak," tutup bupati.

Kepala BPBD Wonosobo Zulfa Akhsan Alim Kurniawan menyebut keberadaan EWS ini akan sangat membantu masyarakat untuk mendeteksi kebencanaan sejak awal.

Ada 62 titik rawan yang paling dekat dengan pemukiman dan fasilitas publik.

Baca Juga: Bencana Longsor Landa 4 Kecamatan dalam Sehari di Wonosobo, Akibat Curah Hujan Tinggi dan Kondisi Lahan

“Dari 62 titik lokasi rawan longsor di seluruh Kabupaten, 23 lokasi berada di Kecamatan Kaliwiro. Dari 62 itu, 23 titik berasal dari Kaliwiro, disusul Kecamatan Sukoharjo 12 titik, Kalibawang 8 titik, Watumalang, Kejajar, dan Leksono ada 6 titik. Di Wadaslintang ada 1 titik lokasi rawan longsor,” kata Zulfa.

Bahkan dari 15 kecamatan di Kabupaten Wonosobo, ada tujuh kecamatan yang dinyatakan rawan terhadap bencana tanah longsor, atau hampir setengah wilayah.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan kab Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah