KABAR WONOSOBO – Tingginya curah hujan di hampir seluruh wilayah Wonosobo sejak awal pekan lalu hingga Rabu, 17 Februari 2021. Hal itu diduga menjadi salah satu penyebab dari bencana tanah longsor yang melanda sejumlah titik di empat (4) kecamatan dalam satu hari yang sama.
Dari beberapa kejadian itu, mengakibatkan sejumlah rumah rusak hingga menutup akses jalan dan saluran irigasi. Dikutip KabarWonosobo dari Sorot.co pada Jumat (19/2/2021), diungkapkan Kepala BPBD Wonosobo, Zulfa Akhsan Alim Kurniawan, curah hujan tinggi dalam waktu yang lama itu mengakibatkan terjadinya kejadian longsor di empat kecamatan.
Empat kecamatan itu tersebar di Kecamatan Watumalang, Mojotengah, Sukoharjo dan kecamatan Wonosobo. Bahkan di kecamatan Watumalang ada dua titik longsor yang terpantau dan di Mojotengah ada tiga titik.
Baca Juga: Pemkab Temanggung Pasang 85 EWS Antisipasi Bencana Longsor di 19 Kecamatan
Salah satunya adalah sebuah senderan di belakang kantor kecamatan Watumalang longsor dan menimpa sebuah warung makan sekitar pukul 13.30 WIB. Kejadian itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan satu orang mengalami luka berat.
"Longsor yang kedua terjadi di Dusun Drewel, Desa Bumiroso, Kecamatan Watumalang yakni tebing longsor menutup saluran irigasi dan hampir menimpa rumah," terangnya.
Di Kecamatan Mojotengah terpantau di tiga titik longsor di Dusun Krajan, Desa Larangan Kulon pada sebuah tebing setinggi 20 meter. Akibatnya rumah Ginem yang berada di atas tebing kondisinya kini menggantung.