DBHCHT Wonosobo Capai Rp12 Miliar, Warga Diminta Tetap Optimis di Masa Pandemi COVID-19

- 19 Oktober 2021, 21:01 WIB
sosialisasi di bidang cukai bagi masyarakat konsumen dan pelaku usaha penjualan rokok di Kecamatan Kertek.
sosialisasi di bidang cukai bagi masyarakat konsumen dan pelaku usaha penjualan rokok di Kecamatan Kertek. /Dinas Kominfo Wonosobo

KABAR WONOSOBO – Pandemi COVID-19 selama hampir 2 tahun belakangan, dirasakan sebagian besar warga masyarakat begitu berat untuk dilalui.

Hampir seluruh sendi kehidupan melemah, termasuk di Kabupaten Wonosobo namun kini mengalami perbaikan situasi secara siginifikan.

Selama lebih dari 2 pekan terakhir, penambahan kasus terhitung tidak lebih dari 5, sementara kesembuhan pun kian meningkat, sehingga per tanggal 19 Oktober 2021, jumlah kasus aktif, baik yang isolasi mandiri maupun dalam perawatan di rumah sakit, tinggal 11.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat memberi sambutan pembukaan, sosialisasi di bidang cukai bagi masyarakat konsumen dan pelaku usaha penjualan rokok di Kecamatan Kertek, Selasa 19 Oktober 2021.

Baca Juga: Masyarakat Wonosobo Didorong Pahami Perbedaan Antara Cukai Legal dan Ilegal

Pada kesempatan itu, Afif juga menyebut kondisi membaik penanganan pandemi COVID-19 mesti disikapi dengan kewaspadaan dan kehati-hatian berupa ketaatan terhadap protokol kesehatan, agar tidak sampai kemudian muncul gelombang serangan berikutnya.

“Kesempatan bertemu langsung dengan bapak-Ibu pada hari ini, sekaligus saya ingin sampaikan bahwa meski pandemi COVID-19 belum bisa dikatakan berakhir, kita harus mengedepankan sikap optimis,” tutur Afif.

Sikap optimis disebut Afif penting untuk terus dijaga demi menguatkan mental dan daya juang masyarakat di tengah belum pulihnya sendi perekonomian.

Warga masyarakat, menurut Bupati harus memiliki tekad kuat dan tidak mudah menyerah pada keadaan dengan terus berkarya dan berinovasi.

Baca Juga: Obrolan Sapa Desa di Talunombo Wonosobo, Wadah Diskusi Akademisi Unsiq dan Masyarakat

“Justru di tengah pandemi COVID-19 ini, banyak yang mampu melihat peluang usaha dan bahkan kemudian memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mendukung usaha mereka,” ungkap Bupati.

Sebagai contoh, Afif menyebut ada kelompok ibu-ibu petani sayur organik di salah satu kampung di wilayah Mojotengah yang mampu memasarkan sayuran organiknya secara online melalui aplikasi pesan singkat seperti whatsapp, atau media sosial seperti Instagram dan Facebook. “

Tinggal difoto saja produknya, kemudian dibagikan melalui media sosial atau pesan berantai lewat whatsapp disertai harga, maka para peminat bisa langsung memesan,” lanjut Afif.

Baca Juga: Inseminasi Jadi Salah Satu Solusi Mendapatkan Buah Hati, Klinik Fertilitas Indonesia Dibuka di Wonosobo

Berkaitan dengan cukai, Afif menuturkan bahwa publik penting untuk mengetahui bahwa Kabupaten Wonosobo sebagai salah satu daerah penghasil tembakau berhak atas dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).

“Untuk tahun 2021 ini saja DBHCHT untuk Kabupaten Wonosobo mencapai 12 Milyar lebih yang kemudian kita gunakan untuk mendukung upaya meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat, termasuk bantuan bagi para petani tembakau di tengah COVID-19 ini, kemudian juga untuk mendukung layanan kesehatan, dan upaya penegakan hukum,” bebernya.

Maka kehadiran para pelaku usaha penjualan rokok dan masyarakat konsumen rokok disebut Afif menjadi penting, agar mereka juga mengetahui bahwa peran rokok dengan cukai resmi berkontribusi besar pada perputaran roda perekonomian dan pembangunan daerah.

Baca Juga: Festival Sindoro Sumbing 2021 Wonosobo angkat Wayang Kedu Gagrag Wonosaban

“Jangan lagi mau berdagang rokok illegal tanpa cukai, atau bercukai tapi palsu, karena itu sosialisasi ini perlu diikuti secara seksama agar bapak-ibu semua paham dengan perbedaan antara rokok illegal dengan yang legal,” pungkas Afif.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Dinas Kominfo Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x