Ajakan Madina tersebut selaras dengan tema Peringatan Hari Santri Nasional 2021, yaitu Santri Siaga Jiwa Raga.
"Siaga Jiwa Raga merupakan komitmen seumur hidup bagi para santri untuk membela tanah air dan agama, Siaga Jiwa berarti para santri tidak lengah untuk selalu menjaga kesucian hati dan akhlaknya sementara Siaga Raga berarti para santri siap mengorbankan raga serta harta bendanya dalam rangka membela tanah air dan agama sehingga bermanfaat bagi agama di dunia dan akhirat" papar Madina.
Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian Cicipi Carica Khas Wonosobo, Beri Komentar Seperti Ini
Madina menegaskan bahwa saat ini perkembangan teknologi dan perekonomian global menuntut para santri bisa mengambil peluang untuk menjadi pengusaha.
Dengan menjadi pengusaha maka para santri bisa menjadi mandiri secara ekonomi.
Madina yang menempuh pendidikan di Jurusan Kewirausahaan di Universitas Pandanaran Semarang itu juga mengajak para pondok pesantren untuk bisa membekali santrinya dengan pelatihan kewirausahaan.
Baca Juga: Kopi Bowongso Potensi Unggulan Lereng Sumbing Wonosobo, Dongkrak Perekonomian Petani Desa
"Kalau santri santrinya sukses pasti pondok pesantren juga akan ikut makmur, setiap ada kegiatan ataupun pembangunan pondok pesantren tidak perlu menunggu bantuan dari pemerintah tapi cukup dari para santri santrinya tadi," kata Madina yang juga santri Pondok Baitul Mukhlasin Malang.
“Dengan menjadi pengusaha maka para santri bisa saling membantu sesama dan akan semakin bermanfaat bagi agama di dunia dan akhirat,” tutup Madina.***