Kopi Arabika Sumbing Makin Eksis, Dosen Ekonomi UNSIQ: Patut Dikembangkan Lebih Jauh

- 6 Februari 2022, 18:00 WIB
Kopi Arabika Sumbing khas Kabupaten Wonosobo
Kopi Arabika Sumbing khas Kabupaten Wonosobo /Nur Ithrotul Fadhilah/Kabar Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Saat ini, Kopi Arabika Sumbing semakin menunjukan eksistensinya.

Petani di lereng Sumbing yang dulu budidaya tembakau, mulai merambah untuk menanam kopi, utamanya Kopi Arabika Sumbing.

Selain itu, semakin banyak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergelut dalam pengolahan Kopi Arabika Sumbing.

 Baca Juga: Kopi Anggrunggondok Wonosobo Dapat Perhatian di Bali PPUN Expo 2021, Ditanam di Lereng Sindoro

Sukirno, sekretaris Kelompok Tani Murih Rahayu yang bergerak di usaha pengolahan kopi menjelaskan, sudah banyak warga di Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Wonosobo yang menggeluti penanaman kopi.

Menurutnya, saat ini Kopi Arabika Sumbing memiliki harga yang istimewa.

“Kopi Arabika Sumbing memiliki ciri khas dari pada kopi arabika lain. Rasa kopinya asam dan kuat di aroma. Asamnya sedikit asin,” ujar Sukirno, Kamis, 27 Januari 2022.

 Baca Juga: Studi Terbaru Menunjukkan Bahwa Minum Kopi dan Teh Dapat Menurunkan Risiko Stroke dan Demensia

Sukirno menyebutkan, Kopi Arabika Sumbing ditanam di pembatas lahan, satu musim kira-kira ditanami 15.000 ribu pohon, tapi yang dapat hidup sekitar 50 persen.

Dari 50 persen yang dapat hidup, akan berbuah ketika berusia tiga tahun ke atas. Setelah kopi dipetik pun harus segera diproses tidak boleh lebih dari delapan jam.

“Sudah ada perkembangan dari pengolahan Kopi Arabika Sumbing. Sebelum tahun 2019, kita prosesnya baru fullwash, masuk 2020 ada yang namanya wine, itu jenis kopi yang prosesnya agak rumit dan banyak peminat karena nol akohol,” kata Sukirno.

 Baca Juga: Studi Menyebut Minum Kopi Dapat Mengurangi Risiko Demensia atau Kepikunan

Susanti, Dosen Ekonomi Universitas Sains dan Al-Quran (UNSIQ) Wonosobo menerangkan UMKM Kopi Arabika Sumbing memang sudah luar biasa, memiliki kualitas baik, dan telah dikenal luas.

Ia menambahkan bahwa kopi arabika sumbing patut untuk terus dikembangkan ke arah yang lebih jauh dan menjadi sesuatu yang dapat diunggulkan.  

“Ada baiknya untuk pengembangan bisa diarahkan lebih jauh lagi. Inovasi produk tidak hanya sekadar kopi yang bisa diseduh, tapi bisa dengan produk lain. Misal merambah ke dunia kecantikan, karena kopi ini saya rasa tidak hanya disukai oleh satu atau dua orang, tapi bisa menjadi keunggulan dari daerah,” jelas Susanti, Kamis 2 Februari 2022.

 Baca Juga: Kopi Bowongso Potensi Unggulan Lereng Sumbing Wonosobo, Dongkrak Perekonomian Petani Desa

Sukirno menuturkan bahwa penjualan Kopi Arabika Sumbing dimulai dari mulut ke mulut.

Kopi Arabika Sumbing juga sudah pernah dibawa dan dipasarkan ke luar kota. seperti ke Jakarta, Jogjakarta, Purwokerto, dan Semarang.

“Sebelum pandemi di tahun 2020, penjualan masih bagus karena masih mengandalkan pariwisata, dititipkan di toko dan souvenir. Saat ada pandemi sebetulnya masih laku namun tidak sebanter dulu,” terang Sukirno.

 Baca Juga: Studi Para Ahli Sebut Kopi Dapat Menurunkan Risiko Terpapar COVID 19

Sukirno berharap UMKM pengolahan Kopi Arabika Sumbing dapat lebih maju serta produksinya merambah pada pasar yang lebih luas.

(artikel ini merupakan hasil korespondensi Nur Ithrotul Fadhilah, Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Diponegoro yang sedang melakukan KKN di Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo)***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Kabar Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x