Kisah Inspiratif! Hindari Riba, Pengusaha Asal Wonosobo Buktikan Mampu Lunasi Utangnya 3,3 Miliar

- 27 Maret 2022, 07:00 WIB
Dani Maniso (tengah) membagikan kisah inspiratifnya dalam melunasi utangnya yang berjumlah miliaran
Dani Maniso (tengah) membagikan kisah inspiratifnya dalam melunasi utangnya yang berjumlah miliaran /Agung Setio Nugroho/Kabar Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Banyak orang yang beranggapan bahwa utang adalah sebuah cara untuk memenuhi kebutuhan ataupun gaya hidup.

Namun tak sedikit juga yang memiliki persepsi bahwa utang adalah aib, sehingga harus segera dilunasi.

Kisah inspiratif datang dari seorang warga Wonosobo yang berhasil melunasi utangnya yang jumlanya terbilang fantastis.

 Baca Juga: Pengusaha Asal Rusia Beri Hadiah Rp 14 Miliar bagi Siapa Saja yang Bisa Tangkap Vladimir Putin Hidup Atau Mati

Dani Maniso (44) adalah seorang warga Keseneng, Mojotengah, Wonosobo yang diketahui sempat memiliki utang hingga sebesar 3,3 Miliar.

Dani diketahui mengalokasikan utang tersebut untuk menambah modal bagi lembaga keuangan alias koperasi berbasis simpan pinjam yang didirikannya.

Sabtu, 26 Maret 2022 lalu, Dani membagikan kisahnya dalam sebuah acara tasyakuran bertajuk "Alhamdulillah Lunas Hutang Riba".

 Baca Juga: Seorang Pengusaha Wig Deklarasikan Diri Jadi Calon Ketua Umum Hipmi Wonosobo yang Baru

Saat usianya 37 tahun, pria yang juga yang juga merupakan anggota dari Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) itu kemudian berutang kepada 37 titik pihak peminjam uang, sebesar total 3,3 Miliar.

Bahkan demi mendapatkan uang tersebut, Dani menggunakan nama beberapa orang terdekatnya karena namanya sudah terlampau banyak tersebar di berbagai lembaga peminjam uang.

Karena banyaknya utang yang ia miliki, Dani sampai dikenal oleh rekan-rekan seperjuangannya sebagai pemilik utang terbesar di komunitasnya.

 Baca Juga: Peringati Hari Santri Nasional 2021, Forum Pemuda Wonosobo Sebut Santri Harus Bisa Jadi Pengusaha

Berkali-kali ia diperingatkan oleh istrinya mengenai bisnisnya yang tidak berkah namun alih-alih berhenti,  ia justru kerap membujuk istrinya untuk menandatangani nota utang untuk memperbesar koperasinya.

"Yang paling sulit bukan bagaimana membayar utang, tapi bagaimana agar setelah utang tidak utang lagi," tandas Dani.

Dani mengaku bahwa pinjaman berjumlah miliaran rupiah itu tak dipungkiri membuatnya was-was dan tidak bisa hidup dengan tenang karena selalu dibayang-bayangi oleh tagihan dan cicilan.

 Baca Juga: Para Calon Pengusaha, Jangan Remehkan Beberapa Hal Ini Saat Akan Memulai Bisnis!

"Utang riba bisa membuat salat Maghrib yang tiga rakaat menjadi dua rakaat," ungkap Dani mengutip sambutan dari salah satu tamunya di acara tersebut.

Hingga suatu saat Dani mendapat informasi dari istrinya bahwa ternyata ada bisnis tanpa riba.

Berbekal informasi dari banyak sumber, Dani akhirnya mendatangi sebuah acara yang cukup menampar batinnya tentang riba dan iapun berniat untuk lepas dari bisnis yang saat itu dijalaninya.

 Baca Juga: Simpel dan Mudah Dilakukan, Inilah 3 Ide Bisnis Usaha Rumahan yang Wajib Dicoba untuk Pengusaha Pemula

Dalam usahanya berhenti berbisnis di jalur yang menurutnya kurang baik itu, ia justru sempat diundang ke beberapa kota untuk menjadi pembicara di acara yang justru bertema "betapa mudahnya berhutang/mengajukan pinjaman di bank".

Sadar bahwa berada di lingkaran utang bukanlah hal yang menyenangkan, Dani berusa memberikan perspektif berbeda bagi para calon penghutang agar kemudiian mengurungkan niatnya.

Tak hanya bicara lewat seminar, siapapun yang datang padanya untuk bertanya soal bagaimana cara mudah agar pinjaman di bank bisa cepat cair akan diminta untuk lebih berusaha mencari sumber pendapatan lain demi menghindari utang.

 Baca Juga: Peternak Domba Wonosobo Selangkah Jadi Pengusaha Professional, HKTI Dorong Transformasi Peternak Muda

Tahun 2015, saat usianya 37 tahun ia akhirnya bertemu dengan rekan-rekan IIBF yang memiliki ketertarikan di bidang yang sama, yaitu bisnis dengan jalan yang menurutnya aman dari riba.

Setelah bergabung dengan forum tersebut, Dani mulai mempertimbangkan pendapat istrinya yang memintanya untuk menghentikan bisnis lembaga keuangannya dan memulai bisnis baru yang lebih berkah.

Setelah melalui pertimbangan yang cukup rumit, koperasi simpan pinjam Dani Maniso yang terbilang cukup besar di Wonosobo, Banjarnegara dan Purbalingga akhirnya disetop.

 Baca Juga: Pengusaha Tinggalkan Omzet Rp700 Juta Lalu Jualan Sayur, Yogi dan Yonarista Mampu Hidupi 40 Karyawan

Utang terus berjalan sementara pinjaman yang ia gelontorkan pada nasabah koperasinya tidak kembali sehingga ia harus menanggung utang modal usaha koperasinya sendiri.

Untuk tetap bisa menghidupi keluarganya, Dani memulai bisnis barunya sebagai penjual bensin eceran.

Dalam usaha mengembalikan stabilitas ekonominya, ia mencoba untuk membuat formulasi alat untuk menjual bahan bakar yang lebih mudah dioperasikan bersama dengan relasinya.

 Baca Juga: Mengejutkan! Inilah 5 Negara dengan Utang Luar Negeri Terbanyak, China Ada di Peringkat Pertama

Berbekal kepercayaan terhadap rezeki dari Tuhan, dan setelah dipertemukan dengan banyak orang baik di sepanjang perjalanannya, Dani akhirnya merintis bisnis POM mini pertama di Wonosobo.

Sukses dengan bisnis POM mininya, Dani juga mulai membuka diri pada peluang bisnis baru, yaitu jual beli properti.

Jual beli properti mampu membantu Dani mengurangi beban utangnya, namun itu belum cukup.

 Baca Juga: VIRAL! Media Asing Sebut Utang Indonesia ke China sebagai Jebakan Tersembunyi

"Saya juga sempat tergoda untuk beli mobil, ini dan itu sebelum utang saya lunas, namun istri meyakinkan bahwa jika sudah waktunya memiliki, pasti mampu membeli (tanpa harus berutang)," kenang Dani.

Hingga saatnya pandemi covid-19 datang, Dani melihat banyak korban meninggal yang membuatnya takut jika ia meninggal, ia akan masih memiliki utang.

Enam bulan pandemi covid-19 berjalan Dani melepas banyak aset propertinya untuk segera melunasi utangnya yang masih tersisa Rp 1,7 miliar.

 Baca Juga: Bisa Buat Bayar Utang Negara! Ini Jumlah Kerugian Mark Zuckerberg Selama Facebook, Whatsapp dan Instagram Down

Keberhasilan Dani Maniso melunasi utangnya itulah yang melatari acara tasyakuran ini, selain bentuk pelunasan nazarnya yang ingin mengadakan syukuran serta menyembelih seekor sapi jika utangnya sudah lunas seluruhnya.

Ia beruntung bahwa meski sempat terlilit utang dan hidup sederhana, Dani tak harus mengalami fase terpuruk hingga keluarganya masih dapat hidup berkecukupan.

Salah satu pelajaran hidup yang Dani ambil adalah berapapun dana yang dipunyai, kecil ataupun besar, gunakan itu untuk meringankan dan melunasi utang yang dimiliki terlebih dahulu.

 Baca Juga: Amerika Serikat Diprediksi Gagal Bayar Utang, 6 Juta Orang Terancam Jadi Pengangguran Baru

Selain itu Dani juga mengimbau para pemilik utang untuk berkomunitas agar memiliki tempat menimba ilmu dan berbagi pengetahuan, dalam hal ini, tentang berbisnis yang baik dan bagaimana cara melunasi utang dengan jalan yang bijak.

Dani juga mengajak anak muda untuk berani berbisnis dengan kreatif, karena kreativitaslah yang mampu membuat orang yang tak memiliki modal besar mampu menghasilkan rezeki yang tak kalah besar.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Kabar Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x