Gula Semut Wonosobo Diekspor Ke Canada dan India, produksi tembus 22 Ton

- 28 Maret 2022, 17:21 WIB
warga Mendongan Desa Gondowulan Kecamatan Kepil, Siti Mungawnah dan suaminya Muh Na' Ngam mengolah gula kelapa menjadi gula semut.
warga Mendongan Desa Gondowulan Kecamatan Kepil, Siti Mungawnah dan suaminya Muh Na' Ngam mengolah gula kelapa menjadi gula semut. /bag Prokompim kab Wonosobo

"Kami mempunyai petani binaan sebanyak 362 orang yang menjadi pemasok gula sebagai bahan baku. Semuanya ikut disertifikasi lahanya dari CU, yaitu EU dan USDA, yang jelas organik, sehingga gula cetak dari mereka jelas sehat karena organik tanpa bahan campuran apapun, jika terdeteksi ada campuran maka tidak lolos uji untuk diekspor," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, senin (28/3) Wakil Bupati Wonosobo berkesempatan menghadiri pertemuan koperasi produsen gula semut se-Jateng, di desa Gondowulan Kecamatan Kepil. Muhammad Albar mengapresiasi para produsen gula semut tersebut karena moyoritas anggotanya adalah kaum muda.

"Saya greget sekali, karena para produsen gula semut yang tergabung di Jawa Keren ini adalah petani milenial, kaum muda, karena saat ini mencari petani yang usianya 40 tahun kebawah itu sangat sulit, namun di sini terlihat cukup cerah karena isinya kebanyakan kaum milenial".

Baca Juga: Wonosobo Targetkan Tahun 2024 Prevalensi Kasus Stunting Menjadi 10%

Wabup menegaskan usaha seperti ini harus terus dipupuk dan ditingkatkan, karena semangat ini bisa mendorong untuk berdaya, maju, mandiri dan lebih berdaya saing sehingga kekompakan dsn kebersamaan bisa mewujudkan harapan para anggota dan bermanfaat terhadap masyarakat umum.

"Semangat dan greget ini harus terus didorong, karena ini akan memberdayakan semua untuk lebih berdadaya, maju, mandiri dan lebih berdaya saing, sehingga dengan kebersamaan dan kekompakan sepeeti ini kedepan insyaallah apa yang menjadi harapan kita akan terwujud dengan baik," katanya.

Menurut Wabup, karena sudah masuk pasar ekspor, maka harus memenuhi beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu kualitas kuantitas dan kontinuitas serta komitmen. Gus Albar juga minta agar dilakukan peremajaan, dengan mengganti varian baru pohon kelapa, dengan bibit genjah entok yang tumbuh tidak terlau tingi.

Baca Juga: IPHI Wonosobo Peringati Harlah Ke 32, Turut Bagikan 32.000 Paket Sembako

"Karena ini sudah masuk pasar ekspor, jadi harus dipenuhi beberapa faktor, yaitu kualitas, kuantitas, kontinuitas dan komitmen, sehingga gula semut yang aman dan sehat untuk siapapun ini lebih mendunia dan lebih digandrungi, saya harap adanya perubahan dengan peremajaan dengan mengganti varian kelapa genjah entok," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan kab Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah