Angka Stunting Masih Tinggi, jadi PR Besar Kabupaten Wonosobo

- 7 Juli 2022, 19:05 WIB
Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke 29 tahun 2022 di Kabupaten Wonosobo yang dilaksanakan di Pendopo Bupati, Kamis 7Juli 2022.
Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke 29 tahun 2022 di Kabupaten Wonosobo yang dilaksanakan di Pendopo Bupati, Kamis 7Juli 2022. /Bag Prokompim Kab Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Stunting masih menjadi isu utama pada Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke 29 tahun 2022 di Kabupaten Wonosobo yang dilaksanakan di Pendopo Bupati, Kamis 7Juli 2022.

Angka stunting Kabupaten Wonosobo yang masih tinggi menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar yang harus diselesaikan bersama sama. Prevalensi stunting Wonosobo, sebagaimana data E-PPGBM 2022 menunjukkan sebesar 19,22%.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat saat membuka puncak peringatan Harganas ke 29 tahun 2022 menyampaikan bahwa peringatan ini sebagai pembaharu dan penguat komitmen seluruh stakeholder di Kabupaten Wonosobo, terutama dalam menurunkan prevalensi stunting, yang saat ini masih tinggi. Peringatn Harganas mengusung tema “Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting”,

"Hendaknya momentum ini juga mampu menyatukan langkah dan kolaborasi kita bersama, dalam meningkatkan kualitas keluarga Indonesia, guna menciptakan generasi muda yang unggul berkualitas.

Baca Juga: Gerakan Candi Darling Tanam 6.500 Pohon dan Semak Berbunga di Kawasan Candi Arjuna Dieng

Bupati menyebut bahwa peran keluarga dalam tumbuh kembang dan pembentukan karakter generasi bangsa, menempati posisi yang mendasar dan esensial.

Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat anak belajar dan berperan sebagai makhluk sosial, sehingga dimasa depan anak dapat mengidentifikasi secara mandiri perannya dalam masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pembangunan keluarga sangat layak untuk menjadi salah satu prioritas kita dalam melaksanakan pembangunan secara keseluruhan.

Pembangunan keluarga dapat dikatakan menjadi dasar bagi pembangunan yang lebih besar, yakni sumber daya manusia yang menjadi faktor paling menentukan dalam keberhasilan pembangunan bangsa.

Baca Juga: Para Camat Diminta Serius dalam Memperhatikan Masjid di Wonosobo

“Dalam perjalannya, pembangunan keluarga pun menghadapi berbagai tantangan, yang salah satunya adalah prevalensi stunting yang masih tinggi, sebagaimana data E-PPGBM 2022 menunjukkan sebesar 19,22%. Diperlukan percepatan langkah dan sinergitas dari seluruh stakeholder terkait, untuk mampu melaksanakan berbagai program dan intervensi yang telah direncanakan, sehingga target 14% secara nasional pada 2024 dapat terwujud. Keluarga sebagai subjek dan objek pembangunan, harus mampu berperan serta dan bersinergi dengan stakeholder lainnya dalam upaya penurunan stunting,” ungkap Afif.

“Momentum peringatan Hari Keluarga Nasional ini saya harap mampu menjadi media komunikasi yang efektif, dalam meningkatkan kesadaran dan mengaktifkan gerakan masyarakat dalam menekan stunting khususnya di Kabupaten Wonosobo,” pungkas Bupati.

Sementara pada kesempatan itu kepala Dinas PPKBPPPA Kabupaten Wonosobo, Dyah Retno Sulistyowati, S.STP, yang juga selaku ketua penyelenggara peringatan HARGANAS ke 29 tahun 2022 kabupaten Wonosobo, menyampaikan bahwa berbagai kegiatan telah dilaksanakan pada peringatan Harganas kali ini.

Baca Juga: SMA Muhammadiyah Wonosobo Launching Program Gerakan Literasi Sekolah Digital

Seperti Pencanangan  Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di 37 Kampung KB, yang dilaksanakan tanggal 29 Juni 2022 di Desa Tanjung Anom Kecamatan Kepil. Pemutaran film dan KIE di 15 Kecamatan (di Kampung KB/Desa Lokus Stunting). Pelayanan Sejuta Akseptor Harganas bekerjasama dengan IBI dan lembaga/organsasi dengan target 986 akseptor tercapai 1.606 akseptor (162,9 %), Peringkat 4 Propinsi Jawa Tengah.

Pencanangan Sekolah Lansia, yang merupakan kolaburasi dengan Mafindo, dibentuk di 2 Desa/kelurahan ( Wonosobo barat dan Lamuk Kalikajar) dengan tujuan menjadikan lansia melek literasi. Pembentukan Sekolah Siaga Kependudukan di 2 Sekolahan ( MAN I Wonosobo, dan SMP N I Wonosobo). Memberikan terapi kepada 56 Batita (Balita dibawah usia 3 tahun) stunting di Desa Reco Kecamtan Kertek bekerjasama dengan IFI (Ikatan Fisioterapi Indonesia).

Konseling calon pengantin, baik di PUSPAGA maupun pelayanan keluarga sejahtera di balai KB kecamatan. Penyusunan Buku Saku DASHAT. Mengikuti lomba Tk Propinsi Jawa Tengah. Dan berbagai lomba tingkat Kabupaten.

Baca Juga: Santriwati Wonosobo Didorong Bisa Menjadi Enterpreneur , Jangan Terburu-buru Menikah Muda

“Disamping kegiatan kegiatan diatas, kami sampaikan juga Program Inovasi/ Program Unggulan, yaitu Gerakan Bersama Turunkan Un Met Need (GEBER TURUNE). Tunda Sampai Cukup Atasi Stunting (TUNGKUP CETING). Gotong Royong Untuk atasi Stunting (GOR RONG CETING),” pungkas Dyah.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan kab Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x