92 Kegiatan DAK Air MInum, Sanitasi dan HALS Wonosobo Lingkupi 84 Desa/Kelurahan Dianggarkan Rp33,9 M

- 18 April 2023, 12:13 WIB
Pembukaan Kick Off Kegiatan DAK Bidang Air Minum, Sanitasi, Jalan, Irigasi, HALS & PHJD Kabupaten Wonosobo Tahun 2023, Senin, 6 Februari 2023, di Pendopo Selatan.
Pembukaan Kick Off Kegiatan DAK Bidang Air Minum, Sanitasi, Jalan, Irigasi, HALS & PHJD Kabupaten Wonosobo Tahun 2023, Senin, 6 Februari 2023, di Pendopo Selatan. /Kabar Wonosobo / Erwin Abdillah

Dari 84 Desa/Kelurahan penerima Kegiatan, terdapat 8 desa yang memperoleh 2 kegiatan (Bidang Air Minum dan Sanitasi) sekaligus yaitu Desa Gemblengan dan Kayugiyang (Kec. Garung), Desa Karangsambung Kec. Kalibawang, Desa Kaliwuluh, Ropoh dan Tanjunganom Kepil, Desa Pagerejo Kertek serta Desa Deroduwur Mojotengah.

"Seluruh Kegiatan akan dilaksanakan melalui mekanisme Swakelola oleh Kelompok Masyarakat dengan harapan akan mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan hingga pemeliharaan," tuturnya

Pihaknya juga memberikan garansi terhadap output yang lebih maksimal dari sisi kualitas dan kuantitasnya. Mekanisme swakelola ini juga bertujuan untuk membangun kolaborasi dengan masyarakat dan Pemerintah Desa/Kelurahan untuk menggali semua potensi yang dimiliki. Termasuk sisi sumber pendanaan, yang sampai saat ini tercatat sharing Dana Desa untuk kegiatan ini total sebesar Rp3.495.000.000,-. Sharing dana desa ini sangat diharapkan partisipasinya khususnya untuk dapat menambah output kegiatan.

"Kegiatan ini strategis karena menjadi salah satu potensi kolaborasi program untuk Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) di Kabupaten Wonosobo untuk sektor air dan jamban. Dimana dari 53 Desa di 12 Kecamatan yang menjadi prioritas PKE, beririsan dengan 6 lokasi kegiatan DAK Bidang Air Minum  serta 22 lokasi kegiatan DAK Bidang Sanitasi dan HALS," katanya.

Baca Juga: Pasca Kecelakaan di Tol Pejagan-Pemalang, Kementerian PUPR Putuskan untuk Lakukan Hal Ini

Diharapkan pihak Pemerintah Desa/Kelurahan khususnya yang beririsan dengan lokasi prioritas PKE memanfaatkan betul kegiatan ini untuk mengentaskan Kemiskinan Ekstrem di wilayahnya. Mengingat masih terdapat Pekerjaan Rumah 3.577 Rumah Tangga yang belum berakses air layak serta 1.620 Rumah Tangga belum berakses jamban.

"Pemilihan Penerima Manfaat yang tepat menjadi kunci keberhasilan dalam percepatan penanganan kemiskinan ekstrem. Prioritaskan yang masuk dalam daftar miskin eksterm, stunting, manula dan rumah tangga tidak mampu," katanya.

Tahapan Kegiatan telah dimulai sejak awal 2023 termasuk rekruitmen dan Peningkatan Kapasitas Tenaga Fasilitator Lapangan bagi 40 orang (20 TFL Teknik dan 20 TFL Pemberdayaan) yang akan dikontrak selama 12 bulan. 

"Selanjutnya TFL melaksanakan Sosialisasi tingkat Desa/Kelurahan di seluruh wilayah penerima kegiatan dengan tujuan memberikan informasi yang lebih mendetail kepada masyarakat yang terlibat serta dilakukan proses pendampingan dalam pembentukan Tim Pelaksana Swakelola (TPS), Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM)/Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). TPS-KKM/KSM mempunyai tugas awal untuk menyusun Rencana Kerja Masyarakat (RKM) Pembangunan prasarana Air Minum/Sanitasi dengan didampingi oleh TFL. RKM ini menjadi salah syarat proses pencairan Tahap I disamping dokumen PKS dan NPHD," terangnya.

Baca Juga: Akses Kegiatan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat di Wonosobo Ditarget 140% pada 2023

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x