“Tidak ada (kesulitan dalam mencari wisatawan), karena melihat sasaran yang dituju memang suka dengan kegiatan yang dicantumkan dalam poster,” ucapnya bangga.
Nasib Damar Maulana Ramadan tidak seberuntung rekan-rekannya. Finalis nomor 7 itu kesulitan mendapatkan wisatawan hingga waktu pendaftaran ditutup.
“Di samping kondisi saya yang masih SMA kemudian banyak teman teman saya yg menolak ikut Tea Camp Festival 2023 karena keterbatasan biaya, pada saat itu juga berbarengan dengan hari raya Idul Fitri. Selain itu juga karena relasi yang kurang luas,” ungkap Damar.
Namun demikian Damar tak habis akal. Berbekal kemampuan bicara dan ilmu yang didapat selama karantina, Damar dan finalis lain yang tidak mendapatkan tamu beralih menjadi on-site tour guide bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan Telaga Bedakah.
“Hal yang paling menarik menurut saya adalah ketika saya diberikan challenge untuk mengobrol dengan orang random yang sedang berwisata disana apalagi harus bisa menjadi tour guide dr wisatawan disana. Hal itu tentunya sangat melatih mental dan public speaking saya. Tetapi dari challenge itu saya dapat banyak pelajaran yang tentunya tidak akan saya temukan dimanapun,” tutup Damar.***