Ekspor Teh Pertama PT Tambi Wonosobo Sejak 13 Tahun Lalu, Negara Tujuan Jepang Senilai Rp16,2 Miliar

- 12 Oktober 2021, 22:03 WIB
Launching Ekspor Pertama PT Tambi Wonosobo dalam 13 Tahun terakhir, sasar Jepang Senilai Rp16,2 Miliar dengan 10 ton teh.
Launching Ekspor Pertama PT Tambi Wonosobo dalam 13 Tahun terakhir, sasar Jepang Senilai Rp16,2 Miliar dengan 10 ton teh. /Bag Prokompim Kab Wonosobo

KABAR WONOSOBO – PT. Tambi Wonosobo telah kembali melakukan ekspor berupa direct export perdana setelah terakhir pada tahun 2008. Ekspor tahun 2021 ini berjeda setelah 13 tahun dan diungkapkan Direktur Utama PT.Tambi, Suwito, dengan Negara tujuan ke Jepang.

Pada launching Ekspor teh perdana ke Jepang di halaman kantor PT. Tambi, Selasa 12 Oktober 2021, Suwito menyampaikan bahwa ekspor teh perdana ke Negara Jepang kali ini dilakukan dengan buyer dari MC Food jepang.

Sementara untuk jenis teh berupa Broken Orange Pecco Fanning (BOPF) dengan jumlah 10 Ton. Ekspor tersebut dikatakan Suwito menjadi awal bagi serangkaian ekspor berikutnya dengan kontrak yang sudah disepakati hingga Mei 2022 dengan nilai penjualan $ 1.139.478 atau sekitar Rp16,2 Miiar.

Baca Juga: Tambi Didorong Menang di Pasar Lokal, Luncurkan Varian Baru Teh Celup Rasa Vanilla

“Setelah direct export ke Jepang, ekspor yang akan dilakukan dalam waktu dekat oleh PT. Tambi adalah ke negara negara lain seperti Uni Emirat arab, Mesir, Polandia, Rusia, Inggris dan Jerman,” kata Suwito.

Suwito juga menyampaikan bahwa berbagai tantangan yang akan dihadapi adalah adanya kebijakan masing masingnegara tujuan ekspor dimana masing masing negara menentukan standar dan persyaratan yang berbeda.

Namun tantangan tersebut justru akan menjadi motivasi bagi PT. Tambi, sesuai dengan tagline  PT. Tambi yaitu Resilians And Sustainable atau kemampuan beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit serta berkelanjutan.

Baca Juga: Cara Simpel Membuat Teh Jahe Madu, Efektif Sebagai Antivirus dan Redakan Batuk Pilek

“Teh yang akan diekspor oleh PT. Tambi adalah teh yang telah memenuhi salah satu persyaratan yang dibutuhkan, yaitu bersertifikat Rainforest Alliance dan HACCP sebagai tanda telah menerapkan manajemen pertanian berstandar Sustainable Agriculture Network’s (SAN) dan telah lulus uji coba dari Eurofins-Jerman,” tandas Suwito.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan kab Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x