Penyusunan Rencana Induk Geopark Dieng Berlanjut di FGD II

- 1 Agustus 2023, 19:54 WIB
(FGD) ke-II Penyusunan Rencana Induk Geopark Dieng, Selasa, 1Agustus 2023, di Pendopo Taman Syalendra Dieng, Wonosobo.
(FGD) ke-II Penyusunan Rencana Induk Geopark Dieng, Selasa, 1Agustus 2023, di Pendopo Taman Syalendra Dieng, Wonosobo. /Dinas Kominfo Wonosobo


KABAR WONOSOBO - Upaya untuk mewujudkan kawasan Dieng sebagai Geopark Nasional butuh dukungan dari berbagai sektor dalam skema kolaborasi pentahelix dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

Hal itu diungkapkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Setda) Wonosobo, Junaedi saat membuka Forum Grup Discussion (FGD) ke-II Penyusunan Rencana Induk Geopark Dieng, Selasa, 1Agustus 2023, di Pendopo Taman Syalendra Dieng, Wonosobo.

“Dukungan Pemerintah Pusat dan Provinsi sangat diharapkan, mengingat Geopark Dieng ini meliputi dua kabupaten yaitu Wonosobo dan Banjarnegara, sehingga kami sangat menyadari bahwa masing-masing kabupaten tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, kami harus berkolaborasi untuk dapat mewujudkan pengembangan Geopark Dieng yang kita cita-citakan bersama,” ungkapnya.

Lebih lanjut menurut Junaedi, FGD itu adalah lanjutan dari FGD pertama yang diadakan di Banjarnegara. FGD kali ini mengambil topik "Rumusan Visi dan Rencana Aksi Pengembangan Geopark Dieng" yang difasilitasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas) Republik Indonesia, dengan fokus Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Geopark Dieng.

Baca Juga: Ciptakan Roster Berbahan Styrofoam, Tim SMPN 1 Wonosobo Dapat Emas di Best Presentation SEAMEO Singapore

“Semoga FGD Persiapan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Geopark Dieng ini dapat menjadi tonggak awal kemajuan pariwisata di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, serta mampu mendukung kemajuan pertanian dan potensi-potensi lainnya, diikuti dengan tumbuhnya perekonomian daerah, kelestarian alam dan lingkungan hidup yang terjaga,” imbuh Junaedi.

Pengembangan Geopark Dieng merupakan instrumen pembangunan daerah yang mengedepakankan pada kaidah-kaidah keberlanjutan dalam upaya transformasi ekonomi dengan menciptakan nilai tambah dari kekayaan alam dan budaya, utamanya untuk kesejahteraan masyarakat lokal dan kelestarian alam.

Maka, harus memperhatikan dan berbasis pada konsep manajemen pembangunan kawasan berkelanjutan bagi konservasi, edukasi, dan pembangunan ekonomi lokal.

Baca Juga: Seorang Kurir Sabu Diamankan di Wonosobo, Bawa Sabu Senilai Rp150 Juta

Sementra itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Wonosobo, Jaelan menambahkan, wacana pembentukan Geopark Dieng sudah berlangsung sejak 2015.

Dimana, kawasan Dieng nantinya akan dikembangkan dengan tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi lokal. Penyusunan Rencana Induk Geopark atau Taman Bumi tengah menjadi fokus pemerintah Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo.

“Kawasan Dieng menjadi sebuah wilayah yang memiliki warisan dan keanekaragaman geologi yang bernilai. Selain itu kawasan Dieng juga menyimpan keragaman budaya, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya yang menyatu di dalamnya," terang Jaelan.

Dijelaskan, saat ini proses penyusunan rencana induk Geopark Dieng dalam tahapan perumusan dan invetarisasi aksi-aksi dari pemangku kepentingan. Salah satunya melalui FGD ini, guna mengoptimalkan partisipasi berbagai pihak dalam penyusunan rencana induk.

Baca Juga: Pemkab Wonosobo Upayakan Perkuat Lingkungan yang Aman dan Ramah bagi Anak, Dimulai dari 5 Desa

Jaelan juga menyebut, terdapat 23 geosite yang masuk dalam kawasan Geopark Dieng, yaitu 10 geosite di kawasan Dieng Wonosobo dan 13 geosite di kawasan Dieng Banjarnegara. Dimana, 10 geosite yang masuk wilayah Wonosobo adalah Telaga Menjer, Kompleks Telaga Warna, Telaga Cebong, Bukit Sikunir, Gunung Api Pakuwaja, Bukit Prambanan, Gunung Seroja, Gunung Bisma, Bukit Sidede, dan Tuk Bimo Lukar.

“Tahapannya memang tidak mudah, 15 tahun kita berusaha memulai dari mengajukan kualifikasi kelayakan dari geosite, dan baru akhir tahun 2022 kemarin ditetapkan menjadi heritage atau geosite oleh ESDM. Ditargetkan Agustus ini rencana induk pengembangan selesai kita susun, sehingga awal September bisa diajukan untuk penetapan geopark nasional dan diawal 2024 sudah mulai ada assement lapangan oleh tim geopark nasional ke Dieng,” tuturnya.

Jaelan berharap setelah ditetapkan sebagai geopark nasional, langkah berikutnya adalah Dieng ditetapkan menjadi salah satu warisan geopark global UNESCO sehingga suaranya akan lebih vokal lagi dan memberikan kebermanfaat serta dampak yang lebih dengan mengutamakan konservasi alam.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Dinas Kominfo Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x