Network
KABAR WONOSOBO - Sedikitnya 50 mahasiswa yang tergabung dalam PMII Wonosobo menggelar seruan aksi memperingati Hari Tani Nasional ke-63 pada Selasa, 26 September 2023.
Para orator kemudian menggelar berbagai spanduk, poster serta seruan terpusat di bundaran Alun-alun Wonosobo dengan diawali konvoi dari Kalibeber, Mojotengah sekitar pukul 11.00 WIB.
Para peserta aksi menyampaikan beberapa aspirasi diwakili Koordinator aksi, Akri Falah yang mengajak para mahasiswa Wonosobo untuk bersolidaritas terhadap petani yang menurutnya belum sejahtera hingga saat ini.
"Kami melihat sebagian besar masyarakat Wonosobo bekerja sebagai petani. Akan tetapi sejauh ini petani masih sulit untuk mendapatkan akses untuk pupuk bersubsidi," tuturnya.
Sementara itu, menurut salah satu Koordinator Lapangan di aksi tersebut, Hamdan Abror menegaskan bahwa banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh petani dilapangan. Selain masalah kesulitan petani untuk mengakses dan mendapat pupuk, berbagai syarat mendapatkan kartu tani juga dinilai terlalu administratif.
"Persyaratan itu mempersulit petani itu sendiri. Belum lagi persoalahan tentang kepemilikan lahan yang terjadi sepanjang beberapa tahun terakhir," katanya.
Hamdan juga menyebut tentang konflik perebutan lahan di beberapa wilayah yang terjadi di Indonesia seperti di Wadas Purworejo, Pakel Banyuwangi, serta konflik di pembangunan Ecocity Rempang.
"Kami menilai pemerintah lebih memihak pada investor daripada masyarakat adat. Lewat aksi ini merupakan kegiatan pembuka untuk melakukan riset pengawalan aksi lanjutan di bidang pertanian," kata Hamdan.
