Ahli Waris Pendiri Samsung Ditagih Pajak Rp156 Triliun, Pilih Sumbangkan Puluhan Ribu Koleksi Benda Seni

1 Mei 2021, 00:09 WIB
Lee Kun-Hee (tengah) Pimpinan Samsung yang meninggal tahun lalu dan mewariskan Pajak Warisan Rp156 Triliun kepada keluarga. /dokumentasi Samsung Electronics/ koreaherald.com

 

KABAR WONOSOBO - Rabu, 28 April 2021, juru bicara Samsung mengatakan bahwa keluarga Lee Kun-Hee diminta untuk membayar pajak warisan sejumlah lebih dari 12 triliun won atau Rp156 Triliun (dengan kurs Rp13/KRW).

Jumlah itu setara dengan lebih dari setengah kekayaan yang dimiliki Lee dari kepemilikan saham dan real estat.

Jumlah pajak itu adalah yang terbesar di Korea Selatan dan lebih dari tiga kali lipat total pendapatan pajak tanah negara tahun 2020.

Keluarga Lee berencana membagi pembayaran dalam enam kali angsuran selama lima tahun, sekaligus melakukan pembayaran pertamanya bulan ini.

Baca Juga: HYBE Labels Masuk Daftar 100 Most Influential Companies Versi Majalah Time, Satu-satunya dari Korea Selatan

"Setiap warga negara (termasuk kami) bertanggung jawab sipil untuk membayar pajak," kata keluarga Lee dalam sebuah pernyataan.

Mereka diberi waktu hingga Jumat untuk melaporkan jumlah warisan dan rencana pembayaran kepada otoritas pajak.

Mengumpulkan dana untuk membayar pajak sangat penting bagi keluarga Lee untuk mempertahankan kendali atas kerajaan bisnis Samsung yang memiliki berbagai lini usaha seperti semikonduktor, ponsel cerdas,elektronik, konstruksi, pembuatan kapal, hingga asuransi.

 Baca Juga: Rencana HYBE Labels Kuasai Saham Ithaca Holdings, CEO Bang Si Hyuk Bocorkan Rencana ke Pasar Global

Beberapa analis mengatakan proses tersebut dapat mengakibatkan perombakan di seluruh grup.

Dalam rilis berita Rabu lalu, Samsung tidak menyebutkan bagaimana istri dan anak Lee akan membagi asetnya di antara mereka, dan ada spekulasi bahwa mereka belum mencapai kesepakatan akhir.

Sebagian besar analis percaya bahwa saham Lee akan didistribusikan dengan cara yang akan memperkuat kepemimpinan putra satu-satunya dan pewaris perusahaan, Lee Jae-yong

 Baca Juga: CEO Ant Group Simon Hu Menyatakan Mundur dari Fintech Terbesar di China, Ada Apa?

Anak-anak Lee lainnya adalah Lee Boo-jin, CEO jaringan hotel mewah Samsung Shilla, dan Lee Seo-hyun, yang mengepalai Samsung Welfare Foundation.

Memberikan banyak koleksi seni mantan pendiri Samsung itu dapat membantu memperlancar pembayaran, karena keluarga jadi tidak perlu membayar pajaknya.

Keluarga Lee berencana untuk menyumbangkan 23.000 buah dari koleksi pribadi Lee ke dua museum yang dikelola negara.

 Baca Juga: Jack Ma Terkonfirmasi Bukan Tahanan Rumah dan Masih 'Terbang' ke beberapa Kota di China

Dalam koleksi tersebut terdapat lukisan Korea kuno, buku dan aset budaya lainnya yang ditetapkan sebagai harta nasional, dan karya pelukis Korea modern seperti Park Soo-keun dan Lee Jung-seop.

Ada juga karya Marc Chagall, Pablo Picasso, Paul Gauguin, Claude Monet, Joan Miro dan Salvador Dali.

Keluarga Lee juga akan menyumbangkan 1 triliun Won atau Rp13 triliun untuk membantu mendanai penelitian dan pengobatan penyakit menular untuk anak-anak penderita kanker dan penyakit langka.

 Baca Juga: Apple Dituntut 2 Juta US Dollar karena Jual iPhone 12 Tanpa Charger oleh Procon-SP Brazil

Sekitar setengah dari uang itu akan digunakan untuk membantu membiayai pendirian rumah sakit baru dengan 150 tempat tidur yang menyediakan perawatan khusus untuk penyakit menular, dimana kebutuhan tersebut makin meningkat dengan adanya COVID-19

Sekitar 300 miliar Won (setara Rp3,9 triliun) dana akan disalurkan ke program sepuluh tahunan dengan Rumah Sakit Anak Universitas Nasional Seoul untuk membantu keluarga membayar perawatan anak-anak penderita kanker dan penyakit langka serta mendukung uji klinis dan pengembangan obat.

“Anggota keluarga Lee berharap bisa memberikan penghargaan kepada mendiang Lee dan komitmennya terhadap perusahaan dan kemakmuran bersama dengan berkontribusi kepada masyarakat,” kata Samsung.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Apnews.com

Tags

Terkini

Terpopuler