Konflik Rusia-Ukraina dan Lockdown Provinsi di China Pengaruhi Naik Turunnya Harga Minyak Mentah Dunia

15 Maret 2022, 09:00 WIB
grafik penurunan harga minyak mentah dunia dua pekan terakhir /tangkapan layar Investing.com

KABAR WONOSOBO - Dilansir dari Investing.com, Senin tanggal 14 Maret 2022, harga minyak mentah yang mengacu pada West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat turun secara signifikan.

Penurunan signifikan itu terjadi setelah selama dua pekan terakhir harga minyak mentah mengalami lonjakan akibat dari memanasnya hubungan Ukraina-Rusia.

Pada grafik ringkasan harga yang ada, dapat dilihat bahwa harga minyak mentah turun menjadi US $104,97 per barel dari penutupan harga terakhir yaitu US$109,33.

Baca Juga: Viral Ibu-Ibu Jatuh Pingsan Antre Minyak Goreng di Teluk Bayur, Meninggal Dunia

Itu berartiharga minyak mentah memiliki kecenderungan penurunan hampir 6%.

Turunnya harga minyak mentah tentunya akan memiliki pengaruh yang besar jika ditilik dari segi ekonomi.

Seperti yang kita tahu, kenaikan harga minyak mentah selama dua minggu terakhir digadang-gadang bisa menaikkan tingkat inflasi negara.

Baca Juga: Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab Mencapai Kesepakatan Baru dalam Produksi Minyak Mentah OPEC+

Beban subsidi energi yang disediakan oleh negara tentunya naik secara signifikan dan akan berpengaruh pada naiknya APBN.

Ada dua alasan yang menurut para ahli dapat menguatkan turunnya harga minyak mentah dunia, diantaranya adalah:

  1. Isu damai antara Ukraina-Rusia

Setelah lebih dari dua minggu Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukannya melintasi perbatasan dan meningkatkan sentimen publik, terdapat isu diplomasi damai antara Rusia dan Ukraina, dua negara yang merupakan pecahan dari Uni Soviet itu.

 Baca Juga: Rusia Blokir Instagram Usai Facebook Izinkan Ujaran Kebencian Ukraina Kampanyekan Kematian Vladimir Putin

Ukraina dan Rusia sendiri sudah melakukan perundingan sebanyak tiga kali dan akan melakukan perundingan yang ke empat pada Senin, 14 Maret 2022 waktu setempat.

Perundingan terbaru akan fokus untuk menyepakati gencatan senjata, penarikan pasukan Rusia, dan jaminan keamanan untuk Rusia.

Adanya perundingan-perundingan tersebut tentu saja menjadi harapan baru dalam perdagangan Pasar Eropa.

 Baca Juga: Mariupol Seperti 'Neraka', Dihantam Bom Rusia Setiap 30 Menit

  1. China lockdown 2 wilayah imbas dari naiknya kasus covid19

Penurunan harga minyak mentah juga diakibatkan karena terjadinya Lockdown di Shenzhen, China yang merupakan pusat manufaktur.

Hal tersebut merupakan imbas dari naiknya kasus positif aktif di China negara tersebut.  Beberapa pabrik di wilayah tersebut akan ditutup penuh selama seminggu.

Tak hanya itu, Tiongkok juga melakukan lockdown di wilayah Wilayah timur laut Jilin dan memutus kontak bisnis dan sosial selama seminggu penuh.

 Baca Juga: Perang Korea Selatan vs Korea Utara dan Perang China vs Taiwan, Mana yang Menghabiskan Biaya Lebih Banyak?

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah semakin luasnya penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron yang rupanya sudah memecahkan rekor di negara tersebut jika dibandingkan dengan kasus Covid19 pada tahun lalu.

Proses lockdown yang dilakukan oleh pemerintah China agaknya sudah meresahkan investor dengan beberapa ekspektasi bahwa hal tersebut kembali akan merusak perekonomian khususnya secara global.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Investing.com

Tags

Terkini

Terpopuler