Harga Capai Ratusan Juta, Kenapa Hermes Masih Dicari Customer?

8 Agustus 2022, 15:59 WIB
Ilustrasi foto tas Hermes /Instagram/@hermes

KABAR WONOSOBO - Hermes adalah sebuah merek yang mengeluarkan produk tas yang sangat mahal.

Namun tidak sedikit orang yang mau mengantre dan membeli tas keluaran Hermes tersebut.

Padahal dari segi fungsional, tas itu sama dengan tas lainnya yang jauh lebih murah dari Hermes.

Baca Juga: Komunitas Hidroponik Wonosobo Hadirkan Andrew Tang, Kupas Masalah Produksi hingga Peluang Bisnis

Lalu apa yang menyebabkan orang-orang rela mengantre dan membeli tas mahal keluaran Hermes?

Di sisi lain, seseorang yang tengah mencoba membangun bisnis berusaha keras untuk menarik calon customer agar membeli produk dan jasanya.

Namun, meskipun telah mencoba berbagai cara, hasil dari usaha tersebut seperti tak terlihat.

Baca Juga: Kronologi Jessica Iskandar Diduga Tertipu Bisnis Sewa Mobil Rp9,8 Miliar

Sampai-sampai para pelaku bisnis bingung, cara apa lagi yang digunakan untuk menarik customer untuk membeli produk atau jasanya.

Untuk itu banyak orang yang belajar dari strategi yang diterapkan oleh Hermes dalam menjual tas hingga ratusan juta namun tetap laris manis.

Menurut Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly strategi yang diterapkan oleh Hermes adalah fokus ke beyond WHAT, yaitu fokus menjual emotional benefit dibandingkan functional benefit.

Baca Juga: Kadisparbud Ajak Persit Wonosobo Manfaatkan Peluang Bisnis Wisata

Ada dua cara yang dilakukan bisnis untuk menarik calon customer membeli, pertama dengan menjual emotional benefit dan yang kedua adalah dengan menjual functional benefit.

Bisnis yang fokus menjual functional benefit akan selalu mengkomunikasikan bahwa kualitas barang yang dijualnya paling bagus, tidak mudah rusak, awet, dan fungsinya paling bagus.

Jika fokus ke functional benefit si calon customer akan berpikir untuk apa membeli barang dengan harga lebih mahal jika fungsinya sama dengan bisnis lain.

Baca Juga: Son Seok Koo Pimpin Reputasi Aktor Menurut Institusi Bisnis Korea Selatan

Akibatnya pelaku bisnis macam ini hanya akan terjebak pada perang harga.

Sedangkan bisnis yang menjual emotional benefit akan fokus untuk menyentuh hati calon customer.

Cara menyentuh hati calon customer adalah dengan menjual lifestyle (gaya hidup), value (nilai-nilai), dan personality (kepribadian).

Baca Juga: IWAPI Wonosobo Dikukuhkan, Diminta Perkuat Jejaring Bisnis dan Ekonomi Dukung Pembangunan

Jika hati sudah tersentuh, maka harga bukan menjadi hal yang harus diperhatikan.

Begitu juga dengan Hermes, yang dijual Hermes bukan tentang tas paling bagus, atau kualitas paling awet, melainkan lifestyle dan value yang ditawarkan.

Oleh karena itulah, meskipun harga Hermes sampai ratusan juta, customer tetap antre untuk membeli.

Baca Juga: Meski Aneh dan Tidak Lazim, 4 Bisnis Ini Justru Raih Kesuksesan Besar

Strategi Hermes ini tentu juga bisa diterapkan dalam membangun bisnis.

Mulai cari emotional benefit dari produk atau jasa yang bisa dijual agar bisa terlepas dari perang harga dan penjualan bisa naik berkali lipat!***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Youtube Coach Yohanes G. Pauly

Tags

Terkini

Terpopuler