Dapur Sentra Produksi Cireng di Bejiarum Mampu Hasilkan 1.500 Bungkus Produk per Hari

- 13 Februari 2021, 20:14 WIB
Sentra produksi Kuliner Cireng di dusun Kalicecep desa Bejiarum kecamatan Kertek Wonosobo
Sentra produksi Kuliner Cireng di dusun Kalicecep desa Bejiarum kecamatan Kertek Wonosobo /kabarwonosobo.com/Erwin

 

KABAR WONOSOBO – Cireng atau ‘aci digoreng’ jadi salah satu camilan atau kuliner yang dikenal luas masyarakat dan banyak diproduksi di wilayah kabupaten Wonosobo. Salah satu sentra produksi cireng Wonosobo yang cukup besar ada di dusun Kalicecep desa Bejiarum kecamatan Kertek.

Di desa Kalicecep saja, kini ada sekitar 15 produsen cireng yang biasanya memasok pasar lokal dan luar daerah. Menurut salah satu pemilik sentra produksi cireng, Rusiyam, usaha itu dimulai tujuh tahun lalu dengan modal sekitar Rp100.000 saja.

Ketika memulai produksi sendiri, per hari baru  50 bungkus namun saat ini dengan sekitar 28 karyawan per harinya mampu memproduksi sekitar 1.500 bungkus. Dengan harga per bungkus di kisaran Rp8.000 dengan batas pembelian khusus retailer, sehingga kisaran produksi hariannya di angka Rp12 Juta.

Baca Juga: Aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Sindoro Naik Tercatat 48 Kali Gempa Vulkanik, Status Gunung Api Masih Normal

“Awal produksi, kebutuhan bahan lima kuintal per hari, dulu saya mulai bikin di rumah dan jual ke pasar. Sekarang kami sudah mulai memasok ke Sragen, Solo, Jogja, Semarang, dan beberapa daerah lainnya dengan nama yang berbeda. Di masa pandemic Covid-19 ini kami tetap produksi cireng meskipun ada penurunan. Kami sudah menerapkan protokol kesehatan seperti masker, penutup kepala, hingga kaus tangan, jauh sebelum pandemi,” kata Rusiam pada KabarWonosobo.com.

Salah satu kendala saat ini ada pada bahan dasar tepung Aci lokal yang berbeda hasilnya dengan produksi dari Aci Bandung. Meskipun begitu, sentra produksinya tetap membuat rasa semirip mungkin dengan bahan dasar Aci Bandung.

Untuk peningkatan produk dan branding, saat ini sentra Produksi Cireng Wonosobo Rusiyam memakai kemasan dengan merk yang tercetak sesuai standar kemasan makanan. Upaya itu juga untuk menjaga kualitas isi agar tidak mudah rusak

Baca Juga: Asosiasi Batik Wonosobo Sasar Millenial dan Generasi Z Siap Benahi Hulu-hilir Pasar Lokal

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x