KABAR WONOSOBO― Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menjadi narasumber dalam webinar ‘Peluncuran Program Pemberdayaan UKM Perempuan Purna Migran: Berkembang Bersama Tokopedia.
Program itu dicanangkan oleh Tokopedia dan Migrant CARE. Menkop UKM, Teten Masduki turut menyinggung dukungan yang diberikan pemerintah untuk mendayagunakan pengusaha UMKM.
Melalui webinar yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Migrant CARE tersebut, Teten Masduki menyampaikan bahwa peluang yang diberikan pemerintah kepada para pelaku usaha kecil dan menengah cukup besar.
Baca Juga: Temui Teten Masduki, Shopee Sampaikan Dominasi Pedagang Lokal dan UMKM sampai dengan 97 Persen
“Setiap tahun, dana senilai Rp400 triliun atau sebesar 40% dari anggaran belanja kementrian lembaga pemerintah wajib mencakup produk atau hasil dari para pengusaha UMKM,” terang menteri Teten.
Hal ini tentu saja menjadi kabar baik bagi para pengusaha yang memang bergerak di bidang usaha kecil dan menengah.
Hal itu mengingat, UMKM sendiri menyokong sebanyak 99% dari usaha ekonomi nasional. Hal tersebut turut disampaikan oleh Teten Masduki dalam acara yang sama.
Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah juga menyarankan agar usaha purna migran yang tengah didayagunakan mengingat pandemi Covid-19 yang menghancurkan banyak sektor, termasuk usaha kecil menengah, untuk memiliki lembaga ekonomi sendiri.
UMKM hendaknya memiliki koperasi yang akan memapu menggerakkan usaha tersebut agar memiliki skala ekonomi dan posisi yang kuat di pasaran.
Proses pembuatan koperasi juga dinilai oleh Teten Masduki sudah lebih baik. Seperti memudahkan pendirian koperasi primer yang dulu membutuhkan 12 anggota, kini hanya 9 anggota saja.
Baca Juga: UKM Temanggung Dilatih Pemasaran Produk Lewat Media Online, Dibimbing Langsung oleh Ahlinya
Teten Masduki menganjurkan hal tersebut guna mendukung program yang tengah dicanangkan oleh pemerintah untuk menyerap sebanyak 30 juta UMKM agar berkembang pula di industri pasaran digital.
“Kementerian Koperasi dan UKM menggunakan dana bergulir untuk koperasi sebanyak 100 persen. Dengan fokus untuk menguatkan pembiayaan koperasi di sektor produksi, bukan di sektor simpan-pinjam,” imbuhnya.
Penggunaan anggaran tersebut diharapkan mampu memperkuat geliat perekonomian UMKM yang turut merasakan dampak besar dari adanya pandemi, termasuk menggarap market pemerintah.
Anggaran Rp400 triliun yang digelontorkan tersebut tentu menjadi peluang baru bagi para pelaku usaha untuk lebih inovatif dalam mengembangkan bisnis.
Seperti yang diketahui, lembaga pemerintah sendiri memiliki pangsa pasar yang cukup besar untuk ditembus pelaku UMKM.
Dari mulai usaha makanan kecil untuk keperluan domestik di sektor pemerintah, hingga usaha kerajinan dan lain sebagainya.***