Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab Mencapai Kesepakatan Baru dalam Produksi Minyak Mentah OPEC+

- 15 Juli 2021, 09:48 WIB
Logo yang menggambarkan organisasi perdagangan negara-negara yang tergabung dalam OPEC.
Logo yang menggambarkan organisasi perdagangan negara-negara yang tergabung dalam OPEC. /dw.com

Arab Saudi juga menyetujui pemotongan besar-besaran setelah perundingan harga dengan anggota OPEC tidak mencapai kesepakatan.

Baca Juga: Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Sanggah Berita Tidak Beri Kuota Haji 2021 bagi Jemaah Indonesia

Jatuhnya harga minyak tersebut menyebabkan meningkatnya ketegangan geopolitik antara Washington dan Riyadh.

Hal itu dikarenakan produsen minyak serpih Amerika Serikat yang biaya produksinya jauh lebih tinggi daripada Arab Saudi menghadapi ancaman eksistensial terhadap keberadaan mereka.

Pasar minyak global juga sempat mengalami gejolak harga karena melemahnya permintaan dari China yang merupakan pengimpor minyak terbesar dunia.

Permintaan minyak mentah dari China dilaporkan menurun 3 persen terhadap waktu yang sama pada 2020.

 Baca Juga: Salat Subuh Berjamaah Tertunda 45 Menit, 2 Pejabat Masjid Nabawi Madinah Dipecat Otoritas Arab Saudi

Tetapi, kini pasar minyak telah stabil setelah OPEC+ setuju mencatat pengurangan pada produksi.

Pembatasan tersebut telah dilonggarkan secara bertahap dan sekarang mencapai sekitar 5,8 juta barel per hari.

Sebagian besar anggota OPEC+ juga mendukung proposal untuk melonggarkan pemotongan hingga akhir tahun ke depan.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah