Sinopsis Perfume, Kehidupan Grenouille Jenius Psikopat yang Terobsesi Aroma Gadis Perawan Berlatar Abad 18

6 Agustus 2021, 16:56 WIB
Sampul Novel Perfume: The Story of a Murderer karya Patrick Süskind yang difilmkan. Kolase foto dari Youtube Movieclips Classic Trailers /Youtube.com/ Movieclips Classic Trailers

 

 

KABAR WONOSOBO ― Sebuah novel berjudul Perfume: The Story of a Murderer, diterbitkan perdana pada tahun 1985 ini menceritakan mengenai sosok psikopat bernama Jean-Baptise Grenouille yang berkemampuan khusus.

Novel itu pertama kali diterbitkan dengan judul DAS PARFUM: Die Geschicte eines Mȍrders karya Patrick Süskind oleh Diogenes Verlag AG Zürich ini menyajikan cerita mengenai Grenouille yang mampu memilah aroma.

Di Indonesia, Perfume diterbitkan pula di tahun 2016 oleh Penerbit Matahari.

Kemampuan Grenouille mirip dengan kemampuan Jati Wesi dan Tanaya Suma di novel Aroma Karsa karangan Dee Lestari.

Baca Juga: Sinopsis Satu Amin Dua Iman Episode 1 bagian A: Perjuangan Aisyah yang Selalu Salah di Mata Dr. Hanan

Menjadikan Perancis di Abad Pertengahan sebagai setting, Patrick Süskind membuat novel dengan tokoh utama seorang psikopat berkemampuan khusus yang hanya dapat fokus kepada aroma.

Psikopat yang Tidak Layak Dibenci

Patrick Süskind mengembangkan plot cerita Jean-Baptise Grenouille di Perancis. Nama-nama seperti Grasse, Montpellier, dan gunung Plomb du Cantal digunakan sebagai tempat Grenouille tumbuh.

Grenouille yang lahir di jalanan Perancis yang kotor dan becek digambarkan merupakan seorang bayi terkutuk lantaran berbeda dari bayi kebanyakan.

Ia tidak memiliki siapa pun yang tulus menyayanginya. Hal tersebut lantaran orang-orang sudah menganggapnya bayi terkutuk.

Baca Juga: Sinopsis Kita, Kata, dan Cinta dari Khrisna Pabichara, Novel yang Menguji ‘Iman’ Berbahasa Indonesia

Kemampuan spesial Grenouille lah yang membuat ia dijauhi dan dikucilkan, terlebih lantaran ia tidak memiliki bau badan seperti kebanyakan manusia lain. Sehingga, Grenouille sering tidak dianggap lantaran tidak berbau.

Indra penciuman yang kelewat hebat dan ingin dianggap keberadaannya membuat jiwa Grenouille muncul.

Obsesi Grenouille untuk dapat dikenali oleh manusia lain akhirnya membuat karakter tersebut berusaha menciptakan wewangian paling sempurna di dunia. Untuk mewujudkannya, Grenouille akhirnya menjadi pembunuh berantai dengan 25 korban gadis perawan.

Patrick menggunakan kemampuan hidung tajam Grenouille untuk menggerakkan cerita, terutama dari bagaimana karakter tersebut terobsesi untuk mengekstrasi tubuh perawan yang dinilai sebagai aroma nomor wahid yang pernah ia cium.

Baca Juga: Sinopsis Move To Heaven, Serial Netflix Kisahkan Fenomena Lonely Death di Korea Selatan

Metode pembunuhan yang dilakukan Grenouille tidak digambarkan dengan begitu brutal. Ia hanya mengambil rambut, kulit kepala, dan keringatnya saja.

Tidak Ada Tokoh Baik di Sekitar Grenouille

Grenouille dapat digambarkan sebagai sosok psikopat yang hanya terobsesi dengan aroma gadis perawan saja. Hingga ia bisa membunuh 25 gadis perawan selama kurun waktu untuk membuat parfum terbaiknya.

Namun, Grenouille bukan lah satu-satunya tokoh jahat, jika ingin mengesampingkan bahwa karakter utama tersebut sudah ditimpa kemalangan sejak lahir.

Karakter di sekeliling tokoh utama seperti Baldini misalnya, sama sekali tidak bisa dikategorikan sebagai karakter baik yang terjebak di sekeliling Grenouille.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea True Beauty, Cinta Remaja dan Rasa Percaya Diri, Mirip Serial Kisah untuk Geri?

Bahkan karakter Laure Richis sekali pun, yang merupakan target terakhir dari Grenouille dan merupakan penyebab karakter utama melakukan eksperimen dengan 24 perawan sebelumnya.

Laure Richis hanyalah karakter yang membuat tujuan Grenouille di sepanjang cerita berjalan.

Berkat karakter-karakter taksempurna yang dihadirkan, Patrick justru membuat Perfume: The Story of a Murderer menjadi menarik untuk diikuti.

Novel yang sudah dialihbahasakan ke dalam 40 bahasa dan diadaptasi dalam film berjudul sama pada tahun 2006 ini menghadirkan para karakter dengan keserakahan, obsesi, dan ketamakan seperti manusia pada umumnya.

Baca Juga: Ayu Utami Bedah Sisi Kelam Manusia dengan Lugas Lewat Dwilogi Novel Saman dan Larung

Meskipun untuk pembaca modern, 100 halaman pertama novel Perfume mungkin tidak terlalu menarik untuk diikuti lantaran masih memperkenalkan si karakter utama.

Namun, kelihaian penulis dalam menyusun plot untuk menceritakan psikopat yang mustahil dibenci, patut menjadikan Perfume menjadi salah satu referensi bacaan ringan.

Blurb Perfume: The Story of a Murderer

Jean-Baptiste Grenouille dilahirkan tanpa bau tubuh, namun memiliki indra penciuman yang Iuar biasa. la mampu memilah—milah seluruh bau yang ada. Dari seorang ahili parfum ternama, ia mewarisi seni meramu berbagai minyak dan tumbuhan.

Namun kegeniusannya telah melampaui itu semua. Setelah mencium aroma seorang perawan, ia terobsesi untuk menciptakan ‘parfum terbaik’ yang pernah ada.

Baca Juga: The Witcher Season 2 Tayang 17 Desember, Kelanjutan Pertemuan Ciri dan Geralt serta Nasib Yennefer

Obsesi yang mengubahnya rnenjadi seorang pembunuh. Pembunuhan berantai yang misterius terjadi. Dua puluh Iima gadis perawan tewas mengenaskan.

Pakaian dan rambut serta kulit kepala mereka hilang. Tubuh mereka benar-benar Iayu, seolah tak pernah hidup sebelumnya.

Seakan seluruh daya hidup yang pernah ada telah terisap tak bersisa. Semua pembunuhan identik. Dilakukan dengan amat rapi dan terencana. Masterpiece seorang seniman yang genius.***

Editor: Erwin Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler