Dalai Lama Jadi Perbincangan di Media Sosial, Apakah Benar Kebudayaan Tibet Memberikan Salam dengan Berciuman?

11 April 2023, 20:01 WIB
Sosok Dalai Lama yang ramai menjadi perbincangan di media sosial setelah aksinya meminta seorang bocah mencium dirinya. /Tangkap layar Instagram @dalailama/

 

KABAR WONOSOBO - Pemimpin Spiritual Tibet, Dalai Lama menjadi perbincangan di media sosial, bukan aksi kebaikan atau kemanusiaan yang menjadi viral di media sosial, melainkan aksinya terkait permintaannya kepada seorang anak laki-laki untuk menghisap lidahnya.

Video berdurasi dua menit lima detik itu memperlihatkan seorang anak laki-laki mendekati Dalai Lama seusai dilaksanakannya sebuah upacara.

Dalam video tersebut terlihat bocah tersebut mencium pipi kanan dari Dalai Lama yang dilanjutkan memeluknya.

Baca Juga: Dalai Lama Minta Maaf Terkait Video Dirinya yang Viral Setelah Meminta Seorang Bocah Isap Lidahnya

Hal yang terjadi selanjutnya dan menjadi masalah utama terjadinya kontroversi adalah aksi Dalai Lama meminta anak lelaki tersebut untuk menghisap lidah Dalai Lama.

Sontak hal tersebut menjadi pembicaraan yang cukup ramai di dunia. Mengingat dirinya merupakan pemimpin tertinggi spiritual Tibet.

Dalam sebuah pernyataannya di Twitter ia menjelaskan bahwa menjulurkan lidah merupakan tradisi mengucapkan salam, namun apakah hal tersebut benar.

Baca Juga: Tes Psikologi Ala Tibet, Jawab 4 Pertanyaan Berikut dan Kamu Akan Terkejut dengan Penjelasannya

Dalam budaya Tibet sendiri memiliki arti sebagai menunjukkan rasa hormat atau persetujuan dan sering dilakukan sebagai penanda salam.

Menurut laporan studi Asia Timur di Universitas Berkeley. Menurut tradisi Tibet seorang penguasa Tibet pada masa penguasaan abad ke sembilan adalah seorang penguasa kejam dan mengerikan dengan memiliki sebuah lidah yang hitam.

Sehingga dengan menjulurkan lidah sebagai rasa menunjukkan bahwa lidahnya tidak berwarna hitam dan tidak seperti dengan dirinya. 

Baca Juga: Mengenal Tibet Singing Bowl yang Dibawa Rara ‘Si Pawang Hujan’ MotoGP Mandalika

Atau bahkan merupakan reinkarnasi dari penguasa tersebut. Mengingat di Tibet memiliki kepercayaan dimana manusia akan dapat hidup kembali dengan tubuh yang berbeda setelah mengalami kematian.

Sosok penguasa yang dimaksudkan bernama Lang Darma memiliki lidah yang berwarna hitam, sementara orang Tibet yang sebagian besar beragama Budha mempercayai bahwa Lang Darma akan bereinkarnasi.

Sehingga orang Tibet akan memberikan salam dengan cara menjulurkan lidah yang telah dilakukan selama beberapa generasi. Hal itu untuk menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki lidah hitam seperti Lang Darma.

Baca Juga: Jennifer Lopez dan Ben Affleck Digosipkan Balikan Setelah Putus pada 2004, Tertangkap Kamera Saat Berciuman

Menjulurkan lidah sendiri juga digunakan untuk menyampaikan persetujuan dan dalam beberapa tahun terakhir gerakan ini menjadi tanda hormat. 

Tetapi dari penelitian budaya Tibet tersebut, tidak menunjukkan bahwa menghisap merupakan bagian dari memberikan salam menurut kebudayaan Tibet.

Ikuti Selengkapnya Artikel Kami di Google News.***

 

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: News 18

Tags

Terkini

Terpopuler