Baca Juga: Tes Psikologi Ala Tibet, Jawab 4 Pertanyaan Berikut dan Kamu Akan Terkejut dengan Penjelasannya
Dalam budaya Tibet sendiri memiliki arti sebagai menunjukkan rasa hormat atau persetujuan dan sering dilakukan sebagai penanda salam.
Menurut laporan studi Asia Timur di Universitas Berkeley. Menurut tradisi Tibet seorang penguasa Tibet pada masa penguasaan abad ke sembilan adalah seorang penguasa kejam dan mengerikan dengan memiliki sebuah lidah yang hitam.
Sehingga dengan menjulurkan lidah sebagai rasa menunjukkan bahwa lidahnya tidak berwarna hitam dan tidak seperti dengan dirinya.
Baca Juga: Mengenal Tibet Singing Bowl yang Dibawa Rara ‘Si Pawang Hujan’ MotoGP Mandalika
Atau bahkan merupakan reinkarnasi dari penguasa tersebut. Mengingat di Tibet memiliki kepercayaan dimana manusia akan dapat hidup kembali dengan tubuh yang berbeda setelah mengalami kematian.
Sosok penguasa yang dimaksudkan bernama Lang Darma memiliki lidah yang berwarna hitam, sementara orang Tibet yang sebagian besar beragama Budha mempercayai bahwa Lang Darma akan bereinkarnasi.
Sehingga orang Tibet akan memberikan salam dengan cara menjulurkan lidah yang telah dilakukan selama beberapa generasi. Hal itu untuk menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki lidah hitam seperti Lang Darma.