Network
KABAR WONOSOBO - Pesugihan Kandang Bubrah adalah salah satu jenis pesugihan yang ada dan banyak dipraktikkan di Indonesia. Tidak seperti babi ngepet, tuyul maupun pesugihan lainnya, pesugihan Kandang Bubrah dipilih karena diduga tidak membutuhkan tumbal dalam pelaksanaannya, benarkah?
Kabupaten yang terkenal dengan ritus Pesugihan Kandang Bubrah adalah di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Di kabupaten yang berbatasan dengan provinsi Jawa Timur ini, diduga banyak orang yang meminati Pesugihan Kandang Bubrah karena ingin kaya lewat jalur instan.
Salah satu lokasi yang disinyalir menjadi tempat untuk mengawali langkah menjadi pelaku pesugihan Kandang Bubrah adalah di Tembung Boyo, Wonogiri. Konon lokasi tersebut merupakan salah satu tempat praktik pesugihan tertua di Indonesia.
Namun perlu diketahui, menurut mitos yang beredar, tidak semua pelaku Pesugihan Kandang Bubrah akan mendapatkan kekayaan secara instan. Dan meskipun dikatakan tidak menggunakan tumbal bukan berarti para pelakunya tidak mengorbankan atau melakukan apapun untuk mendapatkan kekayaan.
Agar mendapatkan kekayaan tujuh turunan, beberapa sumber mengatakan bahwa pelaku Pesugihan Kandang Bubrah Tembung Boyo harus rajin merenovasi rumah atau kediamannya dan membuat usaha sebagai syarat untuk mendatangkan rezeki.
Aliran Hitam dan Aliran Putih
Berdasarkan informasi yang beredar, ada dua jenis aliran Pesugihan Kandang Bubrah yang dikenal oleh masyarakat Indonesia, yakni Pesugihan Kandang Bubrah aliran putih dan Pesugihan Kandang Bubrah aliran hitam. Masing-masing aliran tentunya memiliki ketentuan dan kewajiban tersendiri yang harus ditaati oleh pelaku pesugihan tersebut.
Baca Juga: Mengenal Pesugihan Kandang Bubrah, Apa Saja Ciri dan Syarat Melakukannya?
