Kampus Mengajar di SDN 1 Johunut Wonogiri Ajak Siswa Manfaatkan Teknologi Internet dalam Proses Belajar

25 Juni 2021, 19:16 WIB
Kegiatan Kampus Mengajar di SDN 1 Johunut kecamatan Paranggupito kabupaten Wonogiri Jawa Tengah mengajarkan teknologi internet dasar. /Kabar Wonosobo

KABAR WONOSOBO – Kampus Mengajar merupakan salah satu program dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makrim. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari seluruh Indonesia dan seluruh Universitas untuk belajar dan mengembangkan diri di luar kampus.

Berfokus untuk membantu proses pembelajaran literasi, numerasi, serta adaptasi teknologi di sekolah yang terakreditasi C.

Kegiatan Kampus Mengajar di SDN 1 Johunut kecamatan Paranggupito kabupaten Wonogiri Jawa Tengah, berlangsung dari 22 Maret hingga 25 Juni 2021.

“Dalam program kampus mengajar ini, mahasiswa bertugas membantu para guru melaksanakan pembelajaran di kelas, administrasi, dan membantu guru serta siswa dalam mengenalkan berbagai teknologi yang menunjang proses pembelajaran,” tutur  Salah satu mahasiswi peserta Kampus Mengajar Maya Pratiwi dari Prodi Pendidikan Biologi, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta.

Baca Juga: Siswa SD Keseneng Belajar Teknik Batik Celup Latih Pengetahuan Ekonomi Kreatif lewat Kampus Mengajar Wonosobo

Maya mengikuti Program Kampus Mengajar Angkatan 1 tahun 2021 selama 3 bulan terakhir.

Maya Pratiwi sebelumnya melakukan observasi awal selama seminggu sejak 22 Maret hingga 27 Maret 2021.

“Ada beberapa permasalahan di SDN 1 Johunut, yaitu sangat minim dalam mengenal teknologi, khususnya siswa kurang akrab dengan penggunaan teknologi untuk belajar,” kata Maya.

Menurut salah satu siswa SDN 1 Johunut kelas 5, Quinsa, bahwa di SDN 1 Johunut siswa memang belum diajarkan untuk mengenal teknologi. Hal ini dikarenakan adanya sarana dan prasarana yang kurang memadai dan tidak ada guru yang mengajarkan.

Baca Juga: Gerakan Sekolah Sehat di SD N Sadahayu 03 Majenang Cilacap Diisi Senam hingga Game Edukasi

“Tantangan yang dihadapi juga akses signal seluler yang sulit tetapi bukan menjadi hambatan bagi kami untuk berhenti di titik ini. Karena kami mengubah tantangan menjadi harapan. Hingga muncul program kegiatan untuk mengajari siswa-siswa di SDN 1 Johunut dalam mengenal teknologi khususnya laptop,” kata Maya.

Kegiatan yang bertajuk Peningkatan Adaptasi Teknologi akhirnya bisa dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan yaitu dengan menerapkan sistem ganjil genap yang memasukkan siswa hanya satu kelas saja setiap harinya.

“Program adaptasi teknologi diawali dengan mengenalkan mereka bagaimana cara menghidupkan laptop dan mematikan laptop. Lalu belajar aplikasi Microsoft Word dan siswa dibimbing untuk mengetik,” katanya.

Baca Juga: Kampus Mengajar di Wonosobo Gelar Sekolah Alam, Asah Kreatifitas Seni dan Skill Sosial Siswa SD Keseneng

Dalam program adaptasi teknologi siswa diajarkan untuk menggunakan aplikasi edukasi seperti Google Classroom, Youtube, dan berbagai fasilitas Google.

Atas program itu, Kepala SDN 1 Johunut, Sumiyem S.Pd menyebut bahwa pihaknya sangat berterimakasih atas kegiatan pengenalan teknologi dalam membantu siswa untuk mengikuti perkembangan zaman dan menambah wawasan mereka atas teknologi. Program tersebut sangat bermanfaat bagi para murid di SDN 1 Johunut.

“Dengan adanya program ini, Alhamdulilah sekolah merasa sangat terbantu. Karena sebelumnya siswa kurang mendapat perhatian khusus dalam hal menggunakan teknologi,” pungkasnya.***

Editor: Erwin Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler