Tak Banyak yang Tahu, Inilah Sejarah Permainan Petak Umpet yang Terkenal di Seluruh Mancanegara

25 September 2021, 10:12 WIB
Ilustrasi permainan petak umpet yang ada di berbagai negara /versodio.com

KABAR WONOSOBO – Permainan tradisional yang sangat sederhana, petak umpet rupanya menjadi permainan yang telah dimainkan dari generasi ke generasi di berbagai belahan  dunia.

Permainan tradisional yang biasa dimainkan oleh anak-anak ini tampaknya sudah ada sejak abad ke-2.

Nama dan variasi permainan yang telah berumur sangat tua ini juga beragam di setiap negara.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Permainan Tradisional Bakiak yang Melatih Koordinasi Berasal dari Daerah Ini

Permainan petak umpet pertama kali dideskripsikan oleh penulis asal Yunani yakni Julius Pollux.

Di masa Yunani modern, permainan petak umpet yang kita kenal sekarang disebut dengan kryfto.

Di masa sekarang, permainan petak umpet memiliki nama yang berbeda-beda di berbagai negara.

Baca Juga: Jangan Sampai Terlupakan! Mari Mengenal Sejarah Permainan Tradisional Gasing yang Kini Sudah Jarang Ditemukan

Di Inggris, permainan ini dikenal sebagai hide and seek, dimainkan oleh anak-anak sambil menggunakan penutup mata.

Di Spanyol, permainan ini disebut el escondite, sementara di Perancis disebut jeu de cache-cache.

Di negeri ginseng permainan petak umpet dikenal dengan nama sumbaggoggil dan di Rumania disebut dengan de av ati ascunselea.

Baca Juga: Tidak Hanya di Indonesia Saja, Permainan Gundu atau Kelereng Ternyata Telah Populer Pada Abad ke-12 di Eropa

Permainan petak umpet juga dikenal di seluruh Amerika Selatan dan Amerika Tengah dengan nama tuja (Bolivia), escondidas (Ekuador dan Chili), dan cucumbe (Honduras dan El Salvador), sementara di Israel, orang menyebutnya dengan machboim.

Berdasarkan versi dari Nigeria, petak umpet disebut oro di mana permainan ini dimainkan dengan cara pencari berdiri di tengah lingkaran besar yang telah digambar di pasir.

Pencari akan menyuruh pemain lain untuk bersembunyi kemudian dia akan melangkah keluar dari lingkaran untuk menemukan dan mengejar anak-anak lain yang harus lari ke dalam lingkaran agar aman.

Baca Juga: Tidak Banyak yang Tahu, Permainan Tradisional Congklak Memiliki Makna Filosofis Seperti Ini

Di Indonesia sendiri, biasanya permainan ini dimainkan oleh minimal dua orang dan memulainya dengan hompimpah.

Anak yang kalah hompimpah biasanya akan menjadi penjaga dan aka menghitung hingga 10 sambil menghadap tembok.

Inti permainan ini yaitu menemukan orang yang bersembunyi, jika si penjaga menemukan temannya maka ia akan berteriak sambil menyentuh tempat jaganya di tembok tadi.

Baca Juga: Boi-Boian, Permainan Tradisional Seru dan Menarik Asal Nusantara yang Terinspirasi dari Bowling

Untuk penjaga selanjutnya adalah orang yang pertama ditemukan, sementara jika yang bersembunyi menyentuh tempat jaga sebelum si penjaga, maka ia harus menjadi penjaga untuk ronde selanjutnya.

Permainan ini sendiri bermanfaat untuk melatih dalam hal sosialisasi dengan teman, aktif, melatih sportifitas dan tak lepas dari perasaan senang.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: gramedia.com

Tags

Terkini

Terpopuler