Astronom: Menjelang Kematiannya, Matahari Akan Membesar Hingga Menelan Bumi

30 September 2021, 12:48 WIB
Permukaan matahari, pusat tata surya kita saat ini /JAXA/NASA

KABAR WONOSOBO – Matahari, benda langit yang ditetapkan sebagai pusat tata surya diperkirakan telah berusia sekitar 4,6 miliar tahun.

Dengan semakin bertambahnya usia matahari, banyak pihak kemudian mempertanyakan berapa lama lagi matahari bisa bersinar.

Jika menggunakan metode perbandingan dengan bintang lain di luar angkasa, para astronom memperkirakan bahwa Matahari akan  mati sekitar 10 miliar tahun lagi.

Baca Juga: Mars Bisa Diubah Jadi Mirip Bumi, ‘Terraforming’ Jadi Alasan Lain Mengapa Red Planet Mungkin Dihuni (Bagian 2)

Selain itu, para astronom juga memprediksi bahwa untuk mati total, matahari membutuhkan proses yang memakan waktu sekitar lima miliar tahun.

Menariknya, fenomena matinya matahari itu bukannya menjadikan matahari makin redup, malahan ukurannya akan semakin besar.

Astronom bahkan mengatakan bahwa lapisan matahari nantinya akan meluas hingga orbit Planet Mars, hingga pastinya akan menelan Bumi yang mengorbit lebih dekat dengan matahari.

Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi Jika Gravitasi Bumi Lebih Besar atau Lebih Kecil dari yang Ada Saat Ini?

Selain prediksi tersebut, ada juga prediksi lain yang menyebutkan bahwa matahari bahkan tidak akan bertahan hingga satu miliar tahun lagi.

Menurut pakar yang mengungkapkan prediksi tersebut, tiap miliar tahunnya, tingkat kecerahan matahari meningkat sebesar 10%.

Jika hal tersebut terus berlangsung, lama kelamaan manusia tidak akan bisa lagi bertahan hidup di bumi.

Baca Juga: Asteroid Berdiameter 6 Kali Patung Liberty Diperkirakan Akan Melintas Dekat dengan Bumi

Dalam makalahnya, Astrofisikawan dari University of Manchester di Inggris, Albert Zijlstra menjelaskan mengenai selubung bintang yang terbentuk setelah sebuah bintang dikatakan mati

"Ketika sebuah bintang mati, ia akan mengeluarkan debu dan gas yang dikenal sebagai selubung. Selubung itu dapat mencapai setengah kali massa bintang," ucap Albert Zijlstra.

Ilmuwan hingga saat ini masih memelajari kemungkinan apakah manusia bisa menemukan cara untuk memertahankan eksistensinya hingga miliaran tahun atau malah akan segera punah.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: University of Manchester

Tags

Terkini

Terpopuler