Google Doodle Hari Ini: Melihat Kondisi Bumi Akibat Perubahan Iklim yang Mendesak

22 April 2022, 08:54 WIB
Google doodle Hari Bumi, 22 April 2022 memperlihatkan kondisi bumi dari citra Google Earth karena perubahan bumi. /Google doodle

KABAR WONOSOBO - Google doodle Hari Bumi, 22 April 2022 membahas salah satu topik paling mendesak yakni perubahan iklim.

Menggunakan citra real time-lapse dari Google Earth Timelapse dan sumber lain, Google doodle menunjukkan dampak perubahan iklim di empat lokasi berbeda di bumi.

Gambaran di Google doodle tentang perubahan bumi akan selama beberapa jam setiap kali.

Baca Juga: Di Persidangan Johnny Depp Bersaksi Jadi Korban KDRT, Dipukuli Mantan Istrinya Amber Heard

Gambar pertama yang diperlihatkan adalah Gunung Kilimanjaro di Tanzania, Afrika. Dimana puncak gunung tersebut yang tertutup gletser/es terlihat semakin menyusut terlihat dari gambar dari periode 1986 sampai 2020.

Gambar kedua menunjukkan menyusutnya area yang tertutup gletser di Sermersooq, Greenland pada rentang 2000 sampai 2020.

Gambar ketiga adalah perubahan warna koral di Lizard Island Australia di Great Barrier Reef dari Maret sampai Mei 2016.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu 'Seoul' Single Terbaru BOL4 Tentang Perasaan Menemukan Cinta

Sementara gambar keempat yaitu di Harz Forests, Elend, Jerman, telihat hutan yang semakin hancur oleh serangan kumbang kulit kayu karena kenaikan suhu dan kekeringan parah pada 1995 sampai 2020.

Dilansir dari laman resmi PBB, perubahan iklim mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini terjadi secara alami, seperti melalui variasi siklus matahari.

Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia telah menjadi penyebab utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas.

Baca Juga: Kapan Seseorang Harus Mengeluarkan Zakat Penghasilan? Berapa Nisab dan Nilainya? Berikut Penjelasannya

Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca yang bekerja seperti selimut yang melilit bumi, menghasilkan panas matahari dan menaikkan suhu.

Seperti emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim termasuk karbon dioksida dan metana. Ini berasal dari penggunaan bensin untuk mengendarai mobil atau batu bara untuk memanaskan gedung, misalnya.

Pembukaan lahan dan hutan juga dapat melepaskan karbon dioksida. Tempat pembuangan sampah merupakan sumber utama emisi metana. Energi, industri, transportasi, bangunan, pertanian dan tata guna lahan termasuk di antara penghasil emisi utama.

Baca Juga: Bikin Sedih! Lirik Lagu 'I Want You To Be Happy' Single Terbaru Apink, Naeun Muncul di Video Musik

Bumi sekarang 1,1°C lebih hangat daripada di akhir tahun 1800-an. Pada dekade terakhir (2011-2020) adalah rekor terpanas.

Konsekuensi dari perubahan iklim saat ini antara lain, kekeringan hebat, kelangkaan air, kebakaran hebat, naiknya permukaan laut, banjir, pencairan es kutub, badai dahsyat dan penurunan keanekaragaman hayati.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Google Doodle PBB

Tags

Terkini

Terpopuler