Kutipan 'Malam Terakhir' Leila Chudori: Kumpulan Cerpen yang Angkat Isu Politik hingga Orientasi Seksual

18 November 2022, 19:51 WIB
Berikut quotes atau kutipan dari buku kumpulan cerita pendek - cerpen berjudul Malam Terakhir dari Leila Chudori. /Instagram/ @chudoricorner/

KABAR WONOSOBO - Malam Terakhir yang terbit pada tahun 2009, merupakan sebuah kumpulan cerita pendek atau cerpen dari Leila Chudori. 

Jurnalis dan sastrawan perempuan Indonesia bernama lengkap Leila Salikha Chudori tersebut setidaknya mencantumkan sepuluh cerpen di buku Malam Terakhir. 

Memilki petikan kutipan atau quotes yang menggugah, sekaligus menyentil, pembaca, Malam Terakhir merupakan judul yang dipilih dari salah satu judul cerpen di dalam buku ini. 

Baca Juga: Menilik Kisah Cinta Terhalang Kerusuhan PKI di Antara Amba dan Bhisma di Novel 'Amba' Laksmi Pamuntjak

Terbit pada tahun 2009, Malam Terakhir pertama kali diterbitkan oleh Kepustakaan Utama Gramedia. 

Malam Terakhir adalah sebuah buku kumpulan cerpen yang memuat setidaknya sepuluh judul. 

Ke-10 cerita yang dicantumkan berjudul 'Paris, Juni 1988', 'Adila', 'Air Suci Sita', 'Sehelai Pakaian Hitam', 'Untuk Bapak', 'Keats', 'Ilona', 'Sepasang Mata Menatap Rain', dan 'Malam Terakhir.'

Baca Juga: Alasan Generasi Muda Wajib Baca Novel Sejarah, Salah Satunya karena Tak Semua Fakta Diungkap

Judul terakhir sendiri turut pula menjadi judul buku kumpulan cerpen karya Leila Chudori ini. 

Telah menjadi ciri khas, Leila Chudori kembali membawa unsur epos pewayangan, Mahabharata dan Ramayana, menjadi salah satu cerita pendek di dalam buku ini. 

Seperti judul 'Air Suci Sita' yang membawakan ulang kisah Rama-Sinta 'Ramayana' dalam perspektif cerita baru, juga 'Untuk Bapak' yang menjadikan sosok Bhisma 'Mahabharata' sebagai tokoh utama. 

Baca Juga: Ulasan Novel 'Laut Bercerita' Leila S Chudori yang Gambarkan Aksi Penculikan Aktivis Tahun 1998

Memiliki cerita yang kompleks, Leila Chudori juga menggunakan kalimat dan diksi kuat di buku Malam Terakhir yang sering muncul sebagai quotes atau kutipan. 

Berikut ini beberapa kutipan atau quotes yang diambil dari kumpulan cerpen Malam Terakhir dari Leila Chudori:

Baca Juga: Jadwal Tayang Drama Korea Little Women, Kisah 3 Bersaudara Adaptasi Novel Louisa May Alcott

Kesalehan tidak identik dengan kebenaran. Aku mementingkan kejujuran. Dan kejujuran akan menghasilkan kebenaran sikap. Tentu saja, apa yang kuanggap benar bisa menjadi sesuatu yang tak terlalu ‘nyaman’ bagimu. (Sehelai Pakaian Hitam)

Cerita pendekku selalu jujur. Aku tidak mau berpura-pura menulis apa yang kamu sebut sebagai membangun optimisme. Aku tak ingin mengorbankan perasaanku; kemerdekaanku! (Sehelai Pakaian Hitam)

Aku lebih suka kalau kau bisa tampil mengenakan pakaian berwarna hitam dan putih. Sekaligus. Utuh. Aku lebih suka menerimamu seutuhnya. Sayang sekali kau justru menolak untuk tampil seadanya. Kau akan mengenakan pakaian hitam dan putih itu secara bergantian! Kalau saja kau berani berpakain hitam seperti ini di hadapan siapa saja. Kalau saja kau bisa sejujur ini dalam tulisan-tulisanmu. (Sehelai Pakaian Hitam)

Tidak ada yang bisa lebih jujur daripada kemurniaan seorang anak. (Untuk Bapak)

Bagi mereka yang percaya pada kebenaran, ucapan saya bukan sekadar kata-kata, melainkan kenyataan. (Untuk Bapak)

Bhisma, seumur hidupmu, kau mengabdikan detik-detik yang berharga untuk beribadah; bekerja untuk masyarakat. (Untuk Bapak)

Baca Juga: Review Novel 'Amba' Laksmi Pamuntjak, Ambil Latar Kerusuhan G30S PKI

Baca Juga: Ulasan Novel 'Laut Bercerita' Leila S Chudori yang Gambarkan Aksi Penculikan Aktivis Tahun 1998

Baca Juga: Kutipan 'Laut Bercerita' Leila S Chudori; Novel Sejarah tentang Tragedi Penculikan Aktivis Tahun 1998

Alangkah bahagianya saya melihat keramahan bangsa saya yang selalu tertuju pada bangsa lain. ( Keats)

Tidak patut menyelami estetika puisi atau karya seni apapun hanya dengan menggunakan peraturan-peraturan. (Keats)

Saya kira Tuhan punya maksud tertentu untuk memutuskan saya menjadi manusia. Bukan malaikat. (Keats)

Memberikan kepercayaan yang besar pada dia, sesungguhnya sekaligus memberi beban. (Ilona)

Ah, kepercayaan bisa disalahgunakan oleh siapa saja, pada usia berapa saja. (Ilona)

Perkawinan yang gagal tetap mati di mata siapapun. Apalagi jika saya telah melihat serangkaian kenyataan yang begitu verbal. (Ilona)

Baca Juga: Review Novel 'Laut Bercerita' Leila S Chudori: Misteri Hilangnya Aktivis Tahun 1998

Ada orang yang dapat melihat ketika mereka memejamkan mata, dan ada yang sama sekali buta meskipun ia sudah membelalak. (Ilona)

Ketika seseorang memutuskan untuk menikah, pada saat itulah ia memulai suatu perjalanan yang panjang, asing, dan penuh tantangan. Dan kita harus sangat yakin bahwa kawan perjalanan kita itu adalah orang yang tepat dan bisa bekerja sama ketika meniti. (Ilona)

Inilah contoh demokratisasi yang mereka teriakkan ke seluruh dunia. Inilah implementasi dari pembaruan yang sebenarnya tidak pernah baru. Inilah repetisi sejarah di mana kita hanyalah ribuan ulat kecil yang menggelepar mampus dilindas sepatu mereka. Lihat! Ulat-ulat kecil akan hancur diinjak sepatu bergerigi itu. Tapi, ulat kecil itu akrab berdekapan dengan tanah. Dan mereka akan menyuburkan bumi ini dengan udara kebenaran. (Malam terakhir)

Tidak mungkin manusia yang kompleks ini disederhanakan menjadi satu garis yang linier. (Malam terakhir).***

Editor: Khaerul Amanah

Tags

Terkini

Terpopuler