Solusi Transportasi Masal, Berikut Sejarah Kereta Api di Indonesia

29 Desember 2022, 11:52 WIB
Jadi moda transportasi massal, ini sejarah kereta api di Indonesia. /Kabar Wonosobo/Nofa Dwi Saputra/

 

KABAR WONOSOBO – Tak hanya populer dan solutif sebagai transportasi massal, kereta api menjadi kendaraan penting di Indonesia. 

Selain murah, alat transportasi satu ini terhitung salah satu solusi bagi masyarakat untuk berkendara secara nyaman, aman dan cepat.

Namun, sebelum menjadi moda transportasi massal, kereta api memiliki sejarah panjang di Indonesia. Misalnya, digunakan pula sebagai alat angkut. 

Baca Juga: Kenali Sejak Dini! Fakta Diabetes dari Jenis sampai Cara Pencegahan

Kereta api pertama di Indonesia lahir pada tanggal 17 Juni 1864 dengan pembangunan pertama yang diprakarsai oleh perusahaan swasta, Naamlooze Vennootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM).

Jalur pertama yang digunakan adalah jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Semarang, Solo dan Yogyakarta).

Jalur ini dibangun di Desa kemijen dan diresmikan oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele.

Baca Juga: CATAT! Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023

Sedangkan pemerintahan Hindia Belanda membangun jalur kereta api pada tanggal 8 April 1875 melalui sebuah perusahaan bernama Staatsspoorwegen atau SS. Pembangunan ini meliputi jalur dari Surabaya-Pasuruan-Malang.

Keberhasilan dari NISM dan SS, membuat para investor ingin ikut membangun jalur kereta api di Indonesia.

 Pembangunan kereta api juga tidak hanya ada di Jawa saja, seperti pembangunan jalur kereta api di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922).

Baca Juga: Tulus Segera Gelar Tur Di 11 Kota, Intip Lokasi dan Tanggalnya

Sedangkan di Kalimantan, Bali dan juga lombok hanya dilakukan studi sebatas mengetahui kemungkinan pembuatan jalur kereta api.

Kemudian pada tahun 1942, kereta api di Indonesia diambil alih oleh Jepang, sehingga membuat kereta api beralih fungsi hanya sebagai alat transportasi kepentingan perang saja.

Jepang juga ikut membangun ulang kereta api, salah satunya pembangunan lintas Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru.

Baca Juga: Pernah Tersandung Rumor Kencani Song Joong Ki, Kim Tae Ri Jadi Aktris dengan Perilaku Terburuk, Kenapa?

Pembangunan itu dilakukan untuk mengangkut hasil tambang batu bara sebagai bahan bakar mesin-mesin perang Jepang.

Selain membangun, Jepang juga melakukan pembongkaran rel kereta api sepanjang 473 km, yang hasilnya akan digunakan untuk pembangunan jalur kereta api di Burma.

Kereta api diambil alih oleh Indonesia beberapa hari setelah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, puncaknya pada tanggal 28 September 1945 di Kantor Pusat Kereta Api Bandung.

Baca Juga: Twibbon Tahun Baru 2023: Cocok untuk Posting Medsos, Lengkap dengan Tutorial Edit

Sehingga pada tanggal 28 September diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia.

Kemudian Indonesia membentuk DKARI atau Djawatan Kereta Api.

Namun, pada tahun 1946 Belanda kembali ke Indonesia dan membentuk per kereta api bersama Staatsspoorwegen/Verenigde Spoorwegbedrijf (SS/VS).

Pada tahun 1949, pengambil alihan aset-aset milik Hindia Belanda melalui perjanjian Konferensi Meja Bundar, pengalihan itu berbentuk bergabungnya DKRI dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api atau DKA pada tahun 1950.

Baca Juga: Berikut Prakiraan Cuaca Kamis 29 Desember 2022, Hati-hati Cuaca Kabupaten Wonosobo yang Tidak Menentu

Perubahan nama dari DKA menjadi PNKA atau Perusahaan Negara Kereta Api pada tanggal 25 Mei.

Setelah itu beberapa kali pemerintah melakukan perubahan struktur dan nama seperti Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991, Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pada tahun 1998.

Demikian, sejarah kereta api yang sekarang populer sebagai alat transportasi massal di Indonesia.***

Editor: Khaerul Amanah

Tags

Terkini

Terpopuler