KABAR WONOSOBO - Memiliki organ reproduksi yang berbeda dengan laki-laki, wanita memiliki beberapa masalah kompleks.
Tidak hanya seputar menstruasi atau haid hingga melahirkan dan menopause, keputihan juga menjadi salah satu hal yang berhubungan dengan organ reproduksi wanita.
Normalnya, cairan keputihan atau yang disebut juga vaginal discharge bergantung pada dua hal.
Baca Juga: Rangkuman The Glory Part 1: Awal Mula Balas Dendam Song Hye Kyo kepada Im Ji Yeon
Pertama, usia seorang wanita, kemudian kedua, siklus menstruasi yang sedang berjalan.
Warna maupun bau cairan keputihan juga dapat menandakan kondisi kesehatan organ reproduksi wanita.
Beberapa bahkan menuntut adanya penanganan lebih lanjut dan instens dari ahli.
Cairan keputihan sendiri berhubungan dengan level hormon estrogen di dalam tubuh wanita.
Banyaknya cairan yang keluar dari organ reproduksi wanita dipengaruhi pula oleh adanya ovulasi, atau kegiatan seksual, pil KB, serta kehamilan.
Selain itu, keseimbangan bakteri di vagina juga memengaruhi warna, bau, serta tekstur cairan keputihan yang keluar.
Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman Healthline, cairan keputihan atau vaginal discharge memiliki enam jenis warna.
Pertama, putih yang menandakan cairan keputihan tersebut normal.
Baca Juga: Demi Adegan di The Glory Episode 7, Perjuangan Song Hye Kyo Dapat Apresiasi Penulis
Namun, jika terlalu kental dan berlebihan, berarti terdapat tanda adanya yeast infection.
Kedua, cairan keputihan yang berwarna bening. Warna ini dikategorikan normal jika tidak berbau menyengat.
Cairan vaginal discharge yang berwarna bening juga menandakan tanda ovulasi.
Baca Juga: Siap-siap! Among Us Segera Rilis Peta Gim Terbaru, Bakal Update Besar-besaran Tahun 2023
Ketiga, warna hijau yang menandakan infeksi, terutama jika kental dan berbau tidak sedap.
Keempat, merah atau cokelat yang biasanya dikatakan normal jika mendekati menstruasi.
Namun, dapat mengindikasikan adanya tanda masalah kesehatan pada organ reproduksi wanita.
Kelima, abu-abu yang menandakan adanya bacterial vaginosis, terlebih jika berbau tidak sedap dan vagina terasa gatal.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Premier League Akhir Pekan: Tottenham Hotspurs Bakal Jamu Manchester City
Keenam, merah jambu atau pink yang dapat menandakan dua hal, yaitu ciri-ciri mendekati menstruasi atau bisa juga tanda pendarahan saat hamil.
Beberapa warna, tekstur, dan bau cairan keputihan sendiri dapat menjadi ciri dari infeksi atau penyakit organ reproduksi yang serius.
Perhatikan kondisi di bawah ini dan segera pergi ke dokter jika mengalaminya:
Baca Juga: Catat! 6 Film Nominasi Oscar 2023 Ini Sudah Bisa Ditonton Streaming dari Rumah
- Vagina mengalami iritasi
- Berdarah di antara siklus menstruasi, setelah penetrasi ketika berhubungan seksual, maupun setelah menopause
- Terasa sakit ketika buang air kecil
- Demam
- Perut terasa sakit atau ketika sedang penetrasi
- Penurunan berat badan
- Kelelahan
- Air seni terlalu banyak
Beberapa ciri di atas sendiri menjadi sekian pertanda untuk segera berkonsultasi dengan ahli mengenai masalah keputihan.
Baca Juga: Sinopsis Pertarungan Record of Ragnarok antara Raiden Melawan Siwa
Sementara itu, beberapa langkah seperti membasuh vagina dengan air bersih, menghindari produk beraroma dan yang dapat menyebabkan iritas, serta menggunakan celana dalam katun yang lembut juga dapat membantu mengatasi keluhan seputar cairan keputihan.
Tidak hanya itu, bagi wanita yang telah aktif dalam berhubungan seksual, menggunakan kondom juga dapat membantu menghindari organ reproduksi dari iritasi.
Bagi mereka yang sedang dalam masa menstruasi, mengganti pembalut secara berkala juga dapat menjaga kesehatan reproduksi.
Baca Juga: Update Jadwal Tayang dan Harga Tiket Bioskop Sekitar Wonosobo Akhir Pekan, 4-5 Februari
Ikuti Artikel Kami Selengkapnya di Google News.***