Produk KPM Bina Desa Unsiq Jateng dapat Penghargaan MURI Dunia, Angkat Bahan dari Umbi-umbian

13 Februari 2024, 11:52 WIB
perwakilan MURI Sri Hidayati kepada Rektor Unsiq Jateng di Pendopo Dipayudha Adi Graha Banjarnegara, Senin 12 Februari 2024, disaksikan Bupati Tri Harso Widirahmanto, 12 Februari 2024, /Kabar Wonosobo/ Erwin Abdillah

KABAR WONOSOBO - Pada momentum penarikan mahasiswa peserta kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Berbasis Riset mahasiswa Unsiq Wonosobo, diserahkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dunia atas produk yang mereka hasilkan.

Penghargaan rekor tingkat dunia tersebut diserahkan perwakilan MURI Sri Hidayati kepada Rektor Unsiq Jateng di Pendopo Dipayudha Adi Graha Banjarnegara, Senin 12 Februari 2024, disaksikan Bupati Tri Harso Widirahmanto. 

Para Mahasiswa peserta KPM Unsiq menerima penghargaan MURI Dunia karena berhasil memproduksi 731 resep, 2.924 sajian, 82 artikel ilmiah, 82 video profil KPM, 82 video olahan, 82 laporan, 1 buku resep ISBN dan 1 hak cipta. Produk kuliner yang dihasilkan berbasis umbian-umbian khas daerah Banjarnegara.

Baca Juga: Daftar 27 Prodi di UNSIQ Wonosobo, Lengkap dengan Akreditasinya

Pejabat Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto menyampaikan rasa terima kasih atas kegiatan mahasiswa KPM Unsiq di wilayahnya. Keberadaan mahasiswa KPM di desa sangat bermanfaat bagi masyarakat dan mendorong kegiatan keagamaan, pemberdayaan pemuda dan ekonomi kreatif.

"Kegiatan mahasiswa KPM sangat positif. Masyarakat sangat senang atas kehadiran mahasiswa di desa. Mereka bisa melakukan kegiatan bersama untuk pengembangan UMKM, pemberdayaan petani, peningkatan pengetahuan keagamaan dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) lainnya," ujar dia.

Rektor Unsiq Jateng di Wonosobo Dr H Z Sukawi, MA mengatakan guna menyongsong Indonesia Emas, upaya pemberdayaan SDM generasi muda di desa sangat penting. Apalagi di tahun 2030 akan terjadi bonus demografi, di mana penduduk usia muda dan produktif akan lebih banyak.

Baca Juga: Program Kolaborasi Sosial Dosen Unsiq dan UGM di Dieng Kulon Angkat Masalah Sampah

"Selama ini Unsiq Jateng punya program Gong Ceting, yakni program untuk pengentasan kasus stunting, kemiskinan dan penuntasan ODF yang ada di masyarakat. Kegiatan KPM juga diarahkan untuk bisa memproduksi olahan kuliner berbasis umbi-umbian yang jadi potensi pertanian di Banjarnegara," katanya.

Menurutnya, program KPM Unsiq perlu dilanjutkan di masyarakat. Sehingga ketika mahasiswa ditarik kembali ke kampus, program yang telah dilakukan bersama bisa tetap berjalan. Nilai agama, budaya, adat istiadat dan kearifan lokal yang ada di masyarakat juga harus tetap dipertahankan.

Ketua LP3M Unsiq Jateng di Wonosobo Dr Ahmad Khoiri, MPd menambahkan kegiatan KPM merupakan hasil kerjasama antara Pemkab Banjarnegara, PT Sriboga Flour Mill dan tim MURI Dunia. Program KPM yang dilaksanakan mahasiswa dilakukan di 7 Kecamatan dan 82 Desa di wilayah Banjarnegara.

Baca Juga: NAHAS! 2 Orang Telah Meninggal di Wonosobo Karena Urusan Pemilu 2024

"Program KPM yang dilakukan mahasiswa meliputi, pengelolaan dan pemanfaatan olahan pangan kearifan lokal. Penanganan kemiskinan ekstrem, stunting dan pengentasan ODF. Menciptakan lingkungan hidup yang berkelanjutan dan penguatan ekonomi masyarakat," tandasnya.***

Editor: Erwin Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler