Sejarah Warna Ungu, Warna Paling Jarang Ditemukan di Bendera Negara Dunia

- 6 Desember 2022, 23:05 WIB
ubi ungu, salah satu sumber warna ungu
ubi ungu, salah satu sumber warna ungu /YouTube Nophy kitchen

KABAR WONOSOBO - Sebuah negara biasanya dilambangkan dengan tanda tertentu, salah satunya bendera.

Hingga saat ini, terdapat berbagai macam bentuk dan warna bendera, mulai dari yang berwarna tunggal hingga bendera yang berwarna-warni.

Namun percaya atau tidak, beberapa abad lalu, warna yang ada di bendera tidak semajemuk sekarang.

Itulah mengapa ada beberapa warna yang hingga saat ini terhitung kurang familiar untuk digunakan dalam sebuah bendera.

Baca Juga: Ganti Warna Pelat Kendaraan Tak Lewat Polisi Bisa Kena Denda, Netizen: Tukang Pelat Pinggir Jalan Lebih Rapi!

Lantas, warna apa yang paling langka digunakan pada bendera? Jawabannya adalah warna ungu.

Ungu sering disebut dan identik sebagai warna raja, kerajaan atau kekayaan.

Namun demikian, ungu sejauh ini merupakan pilihan yang paling tidak populer untuk membuat bendera, bahkan meski negara itu sangat kaya.

Mengapa warna ungu jarang digunakan sebagai salah satu elemen dalam sebuah bendera? Berikut alasannya.

Baca Juga: Wonosobo Costume Carnival 2022 Diikuti 115 Peserta, Banjiri Jalan Wonosobo dengan Warna Eksotik

100 Persen Menggunakan Pewarna Alami

Saat ini harga kemeja warna ungu dan biru dengan gaya yang sama mungkin tidak akan berbeda jauh, bahkan sama.

Namun hal itu baru bisa terjadi setelah warna ungu berhasil dibuat secara artifisial.

Pada zaman dahulu atau zaman kuno, satu-satunya cara untuk menghasilkan warna ungu adalah dengan menggunakan bahan-bahan alami.

Dalam hal ini, bahan itu adalah siput. Spesies terkenal yang menghasilkan warna ungu alami adalah siput Bolinus brandaris.

Baca Juga: Destinasi Telaga Warna dan Telaga Pengilon yang Wajib Dikunjungi Di Dataran Tinggi Dieng

Untuk mendapatkan ungu tirus, seseorang harus mendapatkan lebih dari 10.000 siput.

Itulah jumlah yang dibutuhkan untuk satu gram warna ungu saja.

Secara historis, pewarna ungu berasal dari Tirus, sebuah kota perdagangan Phoenician (sekarang Lebanon).

Pada zaman dahulu sangat sulit untuk sekadar mendapatkan satu gram ungu, dan di daerah Phoenician itulah satu-satunya tempat siput Tirus dapat ditemukan.

Begitu langka dan sulit untuk mendapatkannya, proses produksinya bisa dikatakan sangat mahal.

Baca Juga: Ooh, Ternyata Ini Filosofi Dibalik Warna Seragam Sekolah dari SD Hingga SMA yang Berbeda

Seperti yang bisa diduga, tidak ada orang awam yang bisa mendapatkan warna ungu pada saat itu.

Satu pon pewarna ungu harganya $56.000 atau Rp 876 juta dalam ukuran mata uang saat ini.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika hanya penguasa terkaya di dunia yang mampu memakainya dan itulah alasan mengapa ungu diasosiasikan dengan royalti, jadi sebenarnya disebut ungu Royal atau ungu Imperial.

Di Roma kuno, satu pon wol ungu sama dengan satu kolam emas. Dengan demikian, dibutuhkan tiga pon emas untuk membeli satu pon pewarna ungu.

Baca Juga: Ganti Warna Lagi, Polri Rilis Seragam Baru Satpam. Ini Arti Warnanya?

Namun, semua itu berubah pada abad ke-19. Siapa yang membuat warna Ungu menjadi semurah sekarang?

Ungu sintetis menjadi istimewa bukan hanya karena akhirnya menjadi terjangkau, tetapi juga merupakan pewarna sintetis pertama.

William Perkin, seorang ahli kimia muda di Royal College, baru berusia 18 tahun ketika mencoba mengekstrak kina di laboratorium.

Eksperimen gagal lainnya meninggalkannya dengan "kekacauan lengket hitam".

Baca Juga: Inilah Warna Tertua di Dunia yang Telah Berumur Milyaran Tahun, Berasal dari Organisme Purba

Setelah melarutkannya dalam alkohol, Perkin menciptakan ungu anilin, yaitu mauveine, pada tahun 1856.

Setelah ditemukan, ia menjadi sangat kaya sedangkan warna ungu akhirnya menjadi sangat murah.

Bendera Negara Mana yang Memiliki Warna Ungu?

Bendera yang memiliki warna ungu semuanya dirancang setelah penemuan pewarna buatan. Kalau tidak, mereka akan terlalu mahal untuk dibuat.

Hanya bendera Dominika dan Nikaragua yang memiliki elemen berwarna ungu.

Baca Juga: 'Jika Tak Bersamaku Lagi Ingat Warna Langit Favoritku' Lirik Lagu Langit Favoritku - Teddy Adhitya

Bendera Dominika disetujui pada tahun 1978 sedangkan bendera Nikaragua pertama kali diadopsi pada tahun 1908.

Bendera Nikaragua hanya memiliki sedikit warna ungu pada simbolnya sedangkan Bendera Dominika lebih berani dalam penggunaan warna ungu karena simbol utamanya, burung beo Sisserou, memiliki dada berwarna ungu.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Reader's Digest


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x