Sejarah Hari Ibu, Kongres Perempuan Pertama Tahun 1928 dan Kesadaran Memperjuangkan Nasib Perempuan

- 21 Desember 2022, 18:30 WIB
Sejarah Hari Ibu, Kongres Perempuan Pertama Tahun 1928 dan Kesadaran Memperjuangkan Nasib Perempuan
Sejarah Hari Ibu, Kongres Perempuan Pertama Tahun 1928 dan Kesadaran Memperjuangkan Nasib Perempuan /Pexels/Pixabay

Mengingat mulai awal abad ke-20, terjadi peningkatan kesadaran tentang kedudukan perempuan yang harus diperjuangkan. 

Menurut Suhartono, dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional: Dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908 – 1945, pada awal abad ke-20 wanita memiliki kesadaran untuk memperbaiki pendidikan, perkawinan, keterampilan, dan kemampuan sebagai seorang ibu.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Kado Terbaik Hari Ibu 22 Desember 2022 

Dengan meningkatnya kesadaran tersebut, timbul perkumpulan-perkumpulan perempuan.

Maka dari itu, untuk menyatukan cita-cita bersama diadakanlah Kongres Perempuan Pertama. 

Kongres ini menjadi penting, lantaran menghasilkan gerakan yang mendorong terwujudnya kemajuan perempuan. 

Baca Juga: Menjelang Hari Ibu, 5 Rekomendasi Lagu Bertema Ibu 

Menurut Bambang Suwondo dalam buku Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta, kongres perempuan berhasil membentuk Perikatan Perempuan Indonesia (PPI) sebagai sebuah federasi.

Selain itu, kongres tersebut juga berencana memberikan beasiswa bagi pelajar perempuan yang pintar dan kurang mampu dalam biaya. 

Lalu, yang tak kalah penting adalah keinginan untuk memberantas perkawinan anak-anak dan memajukan kepanduan untuk anak-anak perempuan.

Halaman:

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional: Dari Budi Utomo samp Bambang Suwondo, Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Istimew


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x