Laut Bercerita menggunakan dua point of view, yaitu melalui Biru Laut dan Asmara Jati.
Sudut pandang pertama akan dibawakan oleh kronologi penculikan seorang aktivis bernama Biru Laut, sampai bagaimana ia menghilang.
Baca Juga: Tips Parenting: Kurangi Ucapkan 'Hati-Hati' Pada Anak, Mengapa?
Sedangkan untuk bagian kedua adalah bercerita tentang Asmara Jati yang menceritakan kegelisahan keluarga berikut upaya pencarian para aktivis 1998 yang hilang.
Dalam novel ini, Leila Chudori tidak hanya menyajikan sepenggal kisah fiksi mengenai tragedi 1998 saja.
Namun, juga turut membawa emosi para pembaca lewat gambaran hari-hari suram dari salah satu bencana kemanusiaan dalam sejarah kekuasaan Indonesia atas Soeharto tersebut.
Baca Juga: SEGERALAH BERTAUBAT! Berikut 7 Cara Untuk Menghapus Dosa Gibah
Telah menjadi ciri khasnya, Leila Chudori juga kembali menghadirkan tokoh-tokoh perempuan kuat, seperti Asmara Jati hingga Kasih Kinanti.
Kasih Kinanti, misalnya, ia digambarkan sebagai sosok perempuan tangguh yang tidak takut untuk menyampaikan pendapatnya, sehingga menjadikan ia sosok perempuan yang berdiri di hadapan lelaki.
Namun nasib Kinan sendiri sama seperti Biru Laut, ia menghilang dan tak pernah terlihat lagi jejaknya.